

Korban Kricuhan di Abepura, Bripka I Putu Andri Juliantara tengah menjalamni perawatan di RS Bhayangkara. (Foto/Humas Polda)
JAYAPURA-Aksi unjuk rasa yang digelar oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua pada Rabu (15/10) di Kota Jayapura berakhir ricuh dan menimbulkan kerugian materil maupun moril. Aksi yang awalnya dimaksudkan sebagai wujud penyampaian aspirasi secara damai itu justru berujung anarkis dan mengganggu ketertiban umum.
Dalam insiden tersebut, dua unit kendaraan dinas milik Kepolisian mengalami kerusakan, sementara satu unit mobil milik PDAM Kota Jayapura dibakar massa. Selain itu, tiga orang dilaporkan mengalami luka akibat lemparan batu, dua di antaranya anggota Kepolisian, dan satu warga sipil yang berprofesi sebagai pedagang bakso.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, menyayangkan terjadinya aksi anarkis tersebut. Ia menegaskan bahwa pihak Kepolisian telah memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat di lokasi yang telah ditentukan. Namun, massa tetap memaksa melakukan long march sehingga menimbulkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat.
Page: 1 2
Namun, jika sudah terlanjur gundul. Melalui program pemerintah, pihaknya akan melakukan penanaman kembali sebagai…
Hanya saja, karena kendala operasional, di mana pemasukan yang tidak sesuai dengan kebutuhan biaya…
Kepala Perum Bulog Kanwil Papua Ahmad Mustari, memastikan, beras yang dimiliki Bulog Papua cukup untuk…
Terkait dengan penghargaan tersebut, Gubernur Papua, Matius D Fakhiri mengaku bahwa apa yang diraih tak…
Kepala Dukcapil Kota Jayapura, Raymond J.W. Mandibondibo, menjelaskan bahwa Mace Yako merupakan pegawai virtual yang…
Wali Kota Abisai Rollo menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Rakor yang dinilainya menjadi momentum penting untuk…