Site icon Cenderawasih Pos

Antisipasi Lonjakan Harga dan Barang Kedaluwarsa

Pedagang komoditas pertanian yang ada di Pasar Youtefa. Stok cabai menjadi salah satu perhatian serius dari Pemprov Papua, harga harganya yang fluktuatif. (foto:Elfira/Cepos)

Pemprov dan Satgas Pangan Segera Sidak, Cabai dan Bawang Rawan Fluktuarif

JAYAPURA-Mengantisipasi lonjakan harga dan peredaran barang kedaluwarsa di pasaran,  Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian akan lakukan sidak di pasara tradisional maupun supermarket.

  “Rencana kita ajak juga Satgas Pangan Provinsi Papua untuk sama sama turun ke lapangan,” ucap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Omah Laduani Ladamay, kepada wartawan, Sabtu (17/3).

  Dikatakan Laduani, sebelumnya pada rapat bersama para distributor mengaku ketersediaan stok di Papua terpenuhi untuk Ramadan, bahkan Idul Fitri.

“Tapi kan kita tidak tahu kondisi di lapangan seperti apa, bisa saja distributor mengatakan stok tersedia, namun di lapangan ada yang bermain dan melakukan penimbunan,” ujarnya.

Omah Laduani Ladamay (FOTO:Yohana/Cepos)

  Laduani mengklaim hingga saat ini sebagian harga barang masih stabil, yang melejit hanya cabai besar. Bahkan kemarin harga cabai besar hampir menembus angka Rp 100 ribu/kg.

  “Kemarin harga cabai besar hampir menembus Rp 100 ribu/kg dan ini yang dikhawatirkan, memang cabai ini sangat fluktuatif terlebih saat ini sedang musim hujan membuat stoknya terbatas. Sehingga yang jadi problem kita saat ini adalah masalah cabai,” jelasnya.

  Dikatakannya, yang jadi persoalan adalah sebagian cabai masih didatangkan dari luar. Di Jayapura sendiri masih mengandalkan pasokan dari Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura.

Sementara itu, untuk kerjasama dengan daerah tertentu terkait stok cabai, Laduani mengaku akan melihat kondisi yang ada.

  “Jika tak ada stok lagi, maka kita harus datangkan dari luar, bekerjasama dengan daerah penghasil cabai seperti sebelumnya mendatangkan cabai dari Yapen,” kata Laduani

  Tak hanya masalah cabai, Laduani juga menyebut jika dirinya mendapat informasi bawang putih yang bermasalah. “Ada bawang putih impor masuk Surabaya, namun mengalami kerusakan, ini juga perlu diantisipasi. Jangan sampai di Surabaya bermasalah sehingga kita kena imbasnya, untuk hal ini sudah kita koordinasikan untuk melakukan antisipasi,” ucapnya.

  Terlebih kata Laduani Provinsi Papua termasuk daerah pengontrol Inflasi terbaik secara nasional. “Kita harus menjaga Inflasi kita, jangan sampai menjelang Idul Fitri kita kebobolan. Mudah-mudahan kita tetap stabil,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version