Site icon Cenderawasih Pos

Tingkatkan Kreatifitas dan Inovasi Peserta Didik

Pj Wali Kota Jayapura saat meninjau stand pameran hasil karya siswa-siswi SMPN 9 Kota Jayapura, Jumat (15/12). (foto:Mboik/Cepos)

JAYAPURA-SMP Negeri 9 Kota Jayapura menggelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan itu mengangkat tema, Gaya Hidup Berkelanjutan (Sampah Bukan Musuh, Sampah Bagian Dari Hidup) dan Kearifan Lokal Makanan Tersedia di Sekitar kita. Kegiatan P5 di sekolah tersebut merupakan perdana dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan penerimaan rapor bagi siswa di sekolah itu.

   Kepala SMP Negeri  9 Kota Jayapura,  Anggoro Subiakto mengatakan, dalam kegiatan itu pihaknya melibatkan orang tua siswa.  Diharapkan orang tua bisa menyaksikan secara langsung apa yang sudah dihasilkan dan dikerjakan oleh anak-anak mereka selama ini.

   “Ini perdana dan bersamaan dengan kegiatan penerimaan raport,  kami ingin mendorong agar orang tua lihat langsung hasil karya yang dibuat oleh anak anak mereka selama ini,” kata Anggoro Subiakto, Jumat (15/12).

   Selanjutnya, Pj Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey, mengapresiasi lembaga pendidikan tersebut. Karena terus berupaya untuk memajukan kualitas pendidikan di kota Jayapura.

“Saya  menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada SMP Negeri 9 atas prestasi pendidikan, kualitas pendidikan yang terus berupaya menjadi yang terbaik di kota Jayapura di tingkat SMP.      Kemudian juga berbagai prestasi yang diraih. Kemudian termasuk kegiatan P5 yang dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kreativitas inovasi-inovasi dari anak-anak peserta didik,” kata Frans Pekey, Jumat (15/12).

   Dikatakan,  kemajuan pendidikan di Kota Jayapura adalah prioritas  pembangunan. Karena itu pendidikan di kota Jayapura harus menjadi yang terbaik di tanah Papua.  Menurutnya, terbaik bukan hanya sekedar tersedianya sarana dan prasarana pendukung.  Tetapi terbaik juga di dalam kualitas siswa dan guru di semua jenjang pendidikan di kota Jayapura.  Sehingga dengan demikian akan memiliki kemampuan yang berdaya saing, lulusanya.

   “Mulai dari SD SMP sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Kalau kita lihat hari ini semua negara, semua daerah di seluruh Indonesia,  terus berpacu dan terus bekerja keras untuk bagaimana mewujudkan kualitas pendidikan yang  berdaya saing dan kompetitif. Dan itu tidak akan lahir dengan sendirinya, kalau tidak didukung oleh pemerintah dan semua stakeholder dan semua pihak. Ada pemerintah ada para guru dan tenaga pendidik, ada komite sekolah, juga para orang tua,” kata Frans Pekey.

   Itulah komponen atau unsur-unsur yang dapat memberikan kontribusi yang dapat mempengaruhi terhadap peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak kita generasi emas masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia.

   Oleh karena itu, seiring sejalan dengan penerapan kurikulum Merdeka Belajar.  Maka saat ini dan ke depan tentunya sekolah ataupun juga dunia pendidikan tidak boleh menjadi lingkungan yang membatasi ruang gerak siswa.

   “Bahkan tidak boleh menjadi lingkungan sekolah yang menakutkan, menegangkan bagi anak-anak siswa kita.  Tetapi lingkungan yang betul-betul, yang dapat memberikan ruang untuk berekspresi,  untuk bisa menuangkan ide dan keterampilan dari para siswa itu sendiri. (roy/tri).

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version