Site icon Cenderawasih Pos

Dicecar Banyak Pertanyaan, Nasdem Katakan Sudah Melakukan

CARA COBLOS - Jhony Banua Rouw bersama Caleg DPR RI, Olvah Alhamid ketika memperagakan bagaimana melakukan pencoblosan. Ini dilakukan saat menggelar kampanye di Melati, Kotaraja, Selasa (16/1). (foto:Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Kampanye Partai Nasdem yang dilakukan di Melati, Kotaraja tidak hanya dipenuhi warga tetapi juga dibanjiri pertanyaan. Kebanyakan pertanyaan disampaikan oleh kaum perempuan yang berharap bisa mendapatkan program bantuan.

   Kampanye ini dihadiri beberapa Caleg diantaranya Caleg DPR Papua, Jhony Banua Rouw, Toni Tesar dan Olvah  Alhamid sebagai Caleg DPR RI, termasuk Caleg Kota, Sigit. Disini Jhony menjelaskan berbagai program yang sudah dilakukan mulai dari program rehab rumah, pemasangan jaringan listrik, jalan lingkungan, lampu jalan, pelatihan keterampilan pemuda, hingga bantuan sosial UKM.

  “Ada banyak program yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir dan itu sudah dirasakan manfaatnya. Jadi kalau yang lain baru berbicara, kami sudah melakukan,” beber Jhony di lapangan Futsal Melati, Selasa (16/1).

   Ini juga bukan kampanye pertama,  karena Nasdem sudah road show sejak Desember 2023 lalu dan melakukan tatap muka dengan ribuan warga di tiap titik. Jhony mengaku bangga, sebab ternyata warga saat ini cukup kritis terhadap para caleg. Itu dibuktikan dengan pernyataan yang menyinggung soal apa yang bisa dilakukan caleg untuk anak muda.

“Kami ingin mendengar apa yang bisa dilakukan caleg untuk anak – anak muda khususnya yang ada di Kotaraja. Sekedar diketahui bahwa hampir 60 persen anak muda disini menganggur dan setiap minggu hanya mabuk. Banyak yang punya talenta tapi tidak ada yang mengarahkan atau memberi ruang untuk bekerja,” ujar Iwan di hadapan ratusan warga.

  Menjawab ini, Jhony menyebut bahwa ada pelatihan keterampilan bagi generasi muda  dibidang pertukangan atau perbengkelan termasuk UKM. Para tenaga yang dilatih nantinya diberi sertipikat yang bisa digunakan dimana saja. Hanya Jhony melihat bahwa kebanyakan anak muda selalu terpaku pada PNS padahal bisa membuka lapangan kerja sendiri.

  “Punya lahan berapa, itu ditanami dan diberi pendampingan. Hasilnya dijual, misal cabai atau bawang termasuk telur yang sebenarnya masih sangat dibutuhkan. Jadi jangan semua ke PNS,”  bebernya.

   Jhony juga menerima aspirasi dari seorang pengajar PAUD  yang menyampaikan butuh dukungan rehab bangunan untuk murid- muridnya. “Ini nanti tim akan cek dulu. Kalau berpola asrama kami pikir bisa kami bantu,”  tambahnya. Lalu ada juga bernama Lopes dari NTT yang berharap ada rumah singgah untuk warga NTT.

  “Selama ini kami selalu dibantu saudara-saudara dari Papua terutama dari Biak. Kami malu jadi kalau memang ada bangunan yang bisa kami gunakan untuk rumah singgah,” harapnya.

  Terkait banyaknya aspirasi ini, Jhony  meminta timnya yang dihuni banyak anak muda untuk tetap stand by dan mencatat apa yang menjadi keluhan warga. “Yang jelas kami tidak kerja sendiri, kami jalan dengan tim atau caleg lainnya dan dari aspirasi ini ada yang bisa langsung kami sikapi tapi ada yang kami kawal lewat program pemerintah. Namun sebagian besar justru sudah kami lakukan selama ini hanya saja mungkin belum tersosialisasi secara baik,” jawabnya.

Diakhir kegiatan para warga diajarkan bagaimana mencoblos. “Kertas dibuka utuh dan dilihat nomor lima lalu cari nama dan coblos,” saran Jhony. (ade/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version