Site icon Cenderawasih Pos

ODGJ Korban Penikaman Diserahkan ke RSJ

Pihak Polsek Abepura saat menyerahkan ODGJ yang menjadi korban penikaman di Pasar Youtefa, Februari lalu ke Rumah Sakit Jiwa Abepura, Kamis (14/3). (Foto/Polsek Abepura for Cepos)

Dinsos Diminta Lebih Serius Tangani Tangani ODGJ

JAYAPURA-Polsek Abepura menyerahkan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menjadi korban penikaman orang tak dikenal di Pasar Youtefa pada Rabu (21/2/2024) lalu, ke Rumah Sakit Jiwa Abepura, Kamis (14/3) kemarin.

  Kapolsek Abepura AKP. Soeparmanto mengatakan pengungkapan ODGJ tersebut berawal adanya laporan warga yang ada di Pasar Youtefa Abepura. Dimana warga setempat menemukan seorang pria tanpa identitas dalam keadaan tak berdaya. Ia (Korban) diduga dianiaya OTK, hingga usus perutnya keluar.

   Atas kejadian itu, pihak Polsek Abepura mengevakuasi korban tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk mendapatkan penangan medis. “Kita ketahui dia ini ODGJ, dari keterangan warga di pasar, dan dan dari media sosial juga banyak yang mengungkapkan kalau pria ini ODGJ,” ungkap Soeparmanto kepada Cenderawasih Pos, Kamis (14/3).

  Lebih lanjut dia sampaikan selama ODGJ tersebut dirawat di RS Bhayangkara, tidak satu pun anggota keluarga yang datang mencari. Baik di rumah sakit maupun  di Mapolsek Abepura, sehingga penanganan kesehatannya menjadi tanggung jawab pihak Polsek Abepura.

  Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pihak rumah sakit menyatakan ODGJ tersebut sembuh, sehingga dibawa ke RSJ untuk mendapatkan penanganan kejiwaannya.

   “Sampai hari ini (Kamis red) kita bawa dia ke RSJ pun, identitasnya masih belum diketahui, karena saat ditemukan korban ini tidak mengantongi identitas, ditambah lagi tidak adanya anggota keluarga yang datang melapor,” kata Soeparmanto

   Dikatakan saat diantar ke RSJ Abepura, pihak RSJ juga sempat menolak, lantaran berbagai hal yang tidak sesuai dengan ketentuan, namun setelah melalui diskusi bersama pihak RSJ kemudian menerima ODGJ tersebut untuk dirawat.

   “Bukan alasan karena apa apa, tapi memang ODGJ ini tidak ada identitas, dan juga tidak ada anggota keluarganya, jadi tidak heran juga kalau pihak RSJ menolak, tapi syukur setelah kita jelaskan kisahnya pihak RSJ kemudian menerima ODGJ ini untuk dirawat,” ungkap Soeparmanto.

   Atas persoalan ini diapun meminta Dinas Sosial Kota Jayapura untuk lebih serius menangani ODGJ di Kota Jayapura. Sehingga tidak meresahkan masyarakat, tapi juga menjadi korban penikaman OTK.

  “Kami minta Dinsos Kota, harus tegas atasi persoalan ODGJ, angkat saja semua yang ada di jalan, sehingga tidak mereshkan warga tapi juga merugikan diri mereka sendiri (ODGJ-red),” tegasnya.

  Untuk pelaku penikaman ODGJ tersebut sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.”Kami masih mencari pelakunya, tapi terlepas dari itu kami minta Dinsos Kota Jayapura harus serius tangani ODGJ di jalan,” tandasnya.  (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version