

Sekdinkes Sarmi,Miller Bane . (foto Mboik Cepos)
SARMI-Tren kasus malaria di Kabupaten Sarmi dalam tiga tahun terakhir menunjukkan pola naik turun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi, pada tahun 2023 tercatat 16.447 kasus malaria atau setara dengan 404 kasus per 1.000 penduduk. Sementara pada tahun 2024 jumlahnya menurun menjadi 14.341 kasus (332 per 1.000).
Namun, hingga bulan Juli tahun 2025, jumlah kasus malaria sudah mencapai 13.783 kasus dari sekitar 42.000 orang yang diperiksa. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi, Miller Bane, menjelaskan bahwa capaian tersebut masih jauh dari target eliminasi malaria yang diharapkan.
“Target nasional eliminasi malaria itu tahun 2030, tapi Kabupaten Sarmi menargetkan bisa tercapai pada tahun 2027. Idealnya, dari setiap 1.000 penduduk, hanya satu kasus malaria yang ditemukan. Tapi kalau melihat data sekarang, tantangannya cukup berat,” ujarnya, Rabu (29/10).
Miller menegaskan, diperlukan komitmen kuat dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat, untuk menekan angka kasus malaria di Sarmi.
“Kita semua harus bersama-sama dalam upaya ini. Tidak bisa hanya mengandalkan petugas kesehatan, tetapi juga partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah perkembangbiakan nyamuk,” tambahnya.
Page: 1 2
“Tunjangan guru ASN sebesar gaji pokok juga sudah terlaksana, dengan bonus ditransfer langsung. Alhamdulillah sementara…
Dengan tas di punggung, sepatu dilepas agar tidak basah, dan rok sekolah disingsingkan hingga lutut,…
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin, gelar perkara khusus…
Meski berada di bawah target pemerintah, Bank Dunia menilai perekonomian Indonesia tetap berada pada jalur…
Selain kelapa sawit, dalam pertemuan itu juga Prabowo juga mengusulkan penanaman tebu dan singkong yang…
Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere, S.IP, M.KP menyatakan dalam menetapkan APBD TA 2026 ini ada…