Site icon Cenderawasih Pos

Cidera, Atlet  Silat Kontingen Merauke Dilarikan ke Rumah Sakit 

Atlet Silat bernama  Bow o Prio Handono  (20) yang mengalami cidera saat berhadap dengan atlet dari Kabupaten Mappi di GOR Hiad Say Merauke, Kamis (2/11/2023). (foto: Ist/Cepos)

MERAUKE – Seorang atlet silat, kontingen Kabupaten Merauke  bernama  Bowo Prio Handono (20) terpaksa harus dilarikan ke RSUD Merauke akibat mengalami cidera saat sedang bertanding melawan Tim Kabupaten Mappi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Papua Selatan untuk Cabang Olahraga IPSI di GOR Hiad Say Merauke,  Kamis (2/11/2023). Bowo Prio Handono  harus menjalani operasi akibat mengalami patah  Tulang Selangka sebelah kanannya.

    Ketua Pertandingan Silat Porprov Papua Selatan Giyono  yang juga Ketua Pengkab IPSI Kabupaten Merauke  yang memimpin langsung pertandingan saat terjadi insiden tersebut ditemui  di GOR Hiad Say Merauke,  Jumat (3/11/2023) mengatakan, bahwa bahwa patah tulang selangka yang dialami oleh atlet Bowo Prio Handono  saat bertanding melawan atlet asal Kabupaten Mappi tersebut tidak ada unsur kesegaraan.

‘’Tapi ini sebuah insiden yang  memang bisa saja terjadi, karena olahraga ini merupakan olahraga yang  beresiko,’’ katanya. Menurutnya, setelah mengalami  cidera tersebut, Tim Medis langsung melarikannya ke RSUD Merauke untuk pengobatan dan operasi atas patah tulang yang dialaminya tersebut.

    ‘’Kami sebagai ketua pertandingan dan panitia sudah koordinasi dengan KONI  Papua Selatan  langsung dengan Ketua Harian KONI Papua Selatan Pak Soleman Jambormias.  KONI Papua Selatan menyampaikan  akan bertanggungjawab untuk pengobatan operasi yang bersangkutan.  Jadi sudah clear dan itu yang membuat kami bisa tenang karena biaya pengobatan dan operasi ditanggung KONI,’’ jelasnya.

Diakui  Giyono bahwa olahraga belah diri pencak silat merupakan olahraga yang beresiko, sama dengan bapal motor. ‘’Tapi itu sudah konsekuensi dari atlet apapun resikonya  dan syukurnya pemengang kebijakan bertangungjawab untuk menanggung biaya operasi dan pengobatan,’’ tandasnya.

    Soal BPJS Tenaga Kerja, diakui  Giyono  bahwa sebagian atlet yang bertanding tersebut telah terdaftar sebagai peserta BPJS Tenaga Kerja. Namun atlet  Bowo Prio Handono  belum mengurus BPJS Tenaga Kerja sebelum bertanding.

‘’Kalau BPJS Kesehatan tidak menangani  kasus-kasus seperti ini, tapi oleh BPJS Tenaga Kerja,’’ terangnya.

Karena itu, menurutnya, sangat penting seluruh  atlet terutama untuk olahraga yang memiliki resiko tinggi untuk didaftarkan sebagai peserta BPJS Tenaga Kerja sebelum pertandingan dilakukan.

‘’Sehingga ketika ada insiden seperti ini, bukan  ditanggung  panitia tapi  oleh BPJS Tenaga Kerja,’’ pungkasnya. (ulo)    

Exit mobile version