Site icon Cenderawasih Pos

Gelar Penyuluhan Kesehatan di Posyandu dan Berikan Bantuan Bibit Lele

Srikandi PLN juga memberikan lima paket budidaya ikan lele yang diberikan untuk meningkatkan gizi warga  di Kalurahan Yabansai, Distrik Heram, Kamis (14/12). (foto:Humas PLN for Cepos)

Upaya Srikandi PLN Berpartisipasi dalam Menekan  Angka Stunting di Papua

Penanganan masalah stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun butuh dukungan dan kerjasama dari semua dinas/instansi terkait, termasuk badan usaha yang ada di masyarakat. Sebagai bentuk kepedulian, PT PLN (Persero) juga turut berpartisipasi dengan caranya.

——-

Dalam rangka menekan angka malnutrisi di Papua, PT PLN (Persero) melalui gugus tugas srikandi atau pegawai perempuan PLN memberikan sosialisasi pentingnya pemenuhan nutrisi dalam mencegah bahaya stunting.

   Melalui program “Srikandi Movement”, srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat turun langsung untuk memberikan 70 paket kebutuhan gizi yang terdiri dari 50 anak balita dan 20 ibu hamil pada kegiatan Posyandu Pokhow, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura pada Kamis (14/12).

  Melalui program ini, PLN ingin turut andil memberikan solusi terhadap permasalahan stunting di Indonesia, selaras dengan arahan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden No.72 tentang percepatan penurunan stunting. Bekerja sama dengan Puskesmas Waena, kegiatan penyuluhan dilakukan setelah kegiatan rutin bulanan posyandu dilaksanakan.

  Melisa Penasifu (35), salah satu orang tua penerima pemberian makanan tambahan (PMT) menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. Paket yang berisi beras, susu, telur, madu serta biskuit tersebut diharapkan dapat menambah gizi untuk anaknya yang baru berusia satu tahun empat bulan.

  “Puji Tuhan, terima kasih PLN atas bantuan yang diberikan kepada anak-anak dan para ibu hamil yang hari ini datang. Kegiatan posyandu ini sangat bermanfaat karena kita sebagai orang tua bisa ikut memantau perkembangan anak-anak setiap bulannya. Saya merasa terbantu dan menjadi lebih paham kondisi badan anak saya yang ternyata alergi mie,” ungkap Melisa.

  Senada dengan Melisa, salah satu dokter Puskesmas Waena, dr. Mita Muabay mengapresiasi komitmen para srikandi PLN yang berupaya mengurangi persentase risiko stunting anak dan ibu hamil di Jayapura. Dia juga menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah yang kompleks karena bukan hanya sekedar anak-anak yang malas makan, namun adanya peran keluarga dalam memperhatikan asupan makanannya.

  “Kepedulian orang tua terhadap bahaya stunting itu sangat penting. Kami berharap, sosialisasi hari ini bisa meningkatkan kesadaran bahwa ini bisa teratasi apabila dilakukan bersama-sama. Posyandu yang rutin dilakukan ini juga menjadi salah satu upaya kami sebagai petugas kesehatan yang dibantu para kader,” ujarnya.

  General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan bahwa program Srikandi Movement juga menjadi wujud komitmen PLN dalam menjalankan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan khususnya di bidang kesehatan. Sinergi dan dukungan berbagai pihak diperlukan agar tujuan dan harapan dalam mewujudkan tumbuhnya generasi sehat, cerdas dan berprestasi dapat terwujud.

  “Tidak hanya memastikan keandalan pasokan listrik yang andal, PLN juga ingin turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan tingkat kesehatan dan gizi layak bagi masyarakat khususnya pada kelompok rentan, ibu hamil dan anak-anak. Kami akan terus semangat untuk mendorong ekonomi dan kesehatan masyarakat yang bisa sekaligus menjadi katalis dalam menciptakan lingkungan bersih dan berkelanjutan,” papar Budiono.

   Selain sosialisasi pentingnya kebutuhan gizi anak dan ibu hamil terhadap potensi bahaya stunting, srikandi PLN juga memberikan lima paket budidaya berupa bibit ikan lele yang diberikan kepada warga setempat.

  Hal ini menjadi salah satu upaya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi. Ketika sudah masuk masa panen, ikan lele tersebut bisa dikonsumsi sehingga kebutuhan protein terpenuhi. (humas/tri)

Exit mobile version