Di tempat yang sama Erlin sampaikan bahwa, benda arkeologis yang bersifat fragmentaris atau portable (mudah dipindah-pindahkan), dan struktur itu sebanyak kurang lebih 6000, yang terdiri dari peninggalan masa Prasejarah, Sejarah, dan Etnografi.
Terkait dengan hal itu Ia tidak menjelaskan lebih detail, tetapi yang pasti, pada masa prasejarah terdapat temuan peninggalan leluhur diantaranya, gerabah, alat-alat dari tulang, sisa-sisa makanan, kerang, dan tulang manusia. Sementara pada masa sejarah lebih ke peninggalan seperti, Bekas bom, sisa-sisa peluru, botol-botol yang mengkisahkan peristiwa pada saat itu atau perang dunia II.
Sebagai periset Papua, Erlin berharap masyarakat, pemerintah maupun dari BRIN bisa menemukan jalan terbaik atau kesepakatan bersama yang tidak merugikan dan menguntungkan pihak manapun. “Saya juga sayang, itukan hasil riset kebudayaan kita yang harusnya kita jaga, hormati, hargai, dan sangat disayangkan jika itu menjadi sumber masalah di masyarakat,” tutupnya. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Peresmian yang berlangsung di Kampung Mambai, Distrik Soyoi Mambai, ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting,…
Kompol Aser menegaskan bahwa penegakan disiplin merupakan komitmen Polres Sarmi dalam menjaga profesionalisme dan integritas…
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Sarmi mengucapkan terima kasih kepada Kapolsek Bonggo yang telah memulai langkah…
Kasi Humas Polres Mimika Iptu Hempy Ona mengatakan kegiatan ini diawali dengan apel persiapan yang…
Kegiatan yang berpusat di Distrik Wapoga ini turut dihadiri oleh unsur Kepolisian setempat, serta para…
Bupati Willem Wandik dalam sambutannya menegaskan bahwa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi agenda strategis…