Site icon Cenderawasih Pos

BTM Anggap Sebagai Amanah, Fakhiri Ingatkan KPU Bermain Baik

Dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur provinsi Papua saat memegang dan menunjukkan nomor masing-masing, di halaman depan kantor KPU Papua, Senin, (23/9/2024) malam. (Foto Jimi cepos)

Pasangan BTM Yes Peroleh Nomor 1, Maryo Peroleh Nomor 2

JAYAPURA – Komisi pemilihan umum (KPU) Provinsi Papua telah menetapkan nomor urut daro pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada Gubernur dan Wagub Provinsi Papua 2024. Penetapan ini sesuai jadwal dilakukan di halaman kantor KPU Papua, Holtekam, Senin, (23/9). Dan sekali lagi, ini dilakukan malam hari. Sedikit molor dibanding beberapa provinsi dan kaupaten di luar Papua yang memilih melakukan penarikan sejak pagi atau siang hari.

Para penarikan ini pasangan Benhur Tomi Mano-Yermias Bisay atau (BTM-Yes) mendapatkan nomor urut 1 dan pasangan Matius D. Fakhiri dan Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen (Mari-Yo) mendapatkan nomor urut 2. Usai pasangan calon mendapatkan nomor urut terdengar riuh sorak dari ratusan tim pendukung.

Ketua KPU Papua, Steve Dumbon, mengimbau seluruh warga untuk menggunakan hak pilih mereka dan berpartisipasi aktif dalam menentukan masa depan daerah. “Selamat berkontestasi dan selamat berkompetisi di Pilkada 2024. Hari ini sesuai jadwal kami KPU Papua melaksanakan pengundian dan penetapan pasangan calon,” ujar Steve Dumbon. Ditempat yang sama ketua KPU mengajak masyarakat memastikan hak pilihnya digunakan dengan baik pada hari pemungutan suara nanti.

Seperti diketahui penetapan dan pencabutan nomor urut tersebut dilakukan setelah para pasangan calon (Paslon) melewati sejumlah proses mulai dari pendaftaran, pemeriksaan kesehatan dan mendapat rekomendasi dari Majelis Rakyat Papua (MRP) terkait keaslian sebagai Orang Asli Papua (OAP).

Kegiatan pun dilanjutkan dengan mendengarkan sambutan dari kedua pasangan calon gubernur dan Wakil gubernur Provinsi Papua, masing-masing di berikan waktu sebanyak 10 menit tiap Pasangan calon. Dalam sambutannya, Calon Gubenur Nomor Urut 1, Benhur Tomi Mano menyampaikan bahwa kehadirannya di kantor KPU bukan sekadar bagian dari formalitas tetapi bagian dari tanggung jawab besar yang  akan diemban bersama dalam mewujudkan demokrasi yang bersih dan bermartabat.

Menurutnya proses pencabutan nomor urut ini bukan hanya langkah teknis, tetapi juga simbol penting dari keberlanjutan demokrasi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Papua. “Kini, setelah kita mengetahui nomor urut yang telah ditetapkan, saya bersama Bapak Yermias Bisay dengan bangga menerima nomor urut 1, yang telah ditentukan untuk kami. Nomor ini bukan hanya simbol, tetapi sebuah penegasan bahwa perjuangan ini adalah amanah yang harus kami jalani dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab,” ucap Benhur Tomi Mano.

Mantan Wali kota Jayapura dua priode itu menceritakan pengalamannya waktu mencalonkan diri sebagai wali kota Jayapura dengan mendapatkan nomor urut yang sama.

“Bagi saya pribadi, nomor urut dalam Pemilu memiliki makna mendalam. Ketika saya pertama kali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Jayapura, Tuhan memberikan saya nomor urut dua. Saya percaya nomor urut bukanlah sekadar angka, tetapi sebuah pesan bahwa perjalanan panjang yang saya lalui adalah bagian dari rencana Tuhan.

Nomor urut dua itu mengantarkan saya untuk memimpin Jayapura selama dua periode, dan saya merasa sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat saat itu,” tambahnya.

Sementara itu calon gubernur Nomor 2, Matius D. Fakhiri menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada partai-partai pendukung dan seluruh simpatisan, relawan, dan tim suksesnya.

“Saya selalu mengajak kita semua untuk selalu mengucapkan syukur, karena Tuhan baik. Kita bisa sampai disini karena ada campur tangan Tuhan,” ujar Fakhiri dalam sambutannya.

Mantan Kapolda Papua itu seluruh pendukungnya untuk menjaga kedamaian dan ketertiban dan ketenangan di tanah Papua terkhususnya di provinsi Papua.

Fakhri bersyukur dengan nomor 2. Fakhri menyatakan dirinya tidak ingin terlalu banyak bicara tetapi ia berharap apa yang diucapkan harus dilakukan, tidak hanya sebatas diucapkan.

“Saya meminta kita untuk apa yang diucapkan mari kita lakukan, karena melakukan apa yang diucapkan itu orang sangat susah,” ucapnya.

“Jaga kebersamaan, jaga toleransi, perbedaan itu hal yang paling baik jangan perbedaan membuat kita untuk tidak tenang di Tanah Papua,” tegas Fakhri dengan suara lantang.

Dia berharap kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama bergandengan tangan untuk mewujudkan kebenaran dan kedamaian di tanah Papua. Sebagai penutup dalam sambutannya Fakhiri juga memberikan pesan kepada Komisioner KPU untuk bermain yang baik.

“Saya titipkan kepada Komisioner KPU bermain yang baik,” tutupnya. (kar/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version