Site icon Cenderawasih Pos

Entrop dan Pasar Youtefa Selalu Babak Belur Karena Banjir

Petugas dari Satpol PP membersihkan dahan-dahan pohon yang tumbang di Entrop Distrik Japsel Rabu (20/3) kemarin, sementara polisi pun ikut mengatur lalu lintas kendaraan yang melewati daerah tersebut. (FOTO:HANS/CEPOSONLINE.COM)

JAYAPURA-Dari tahun ke tahun terutama di bulan Maret wilayah Kota Jayapura terutama Entrop di Distrik Jayapura Selatan, selalu babak belur dihajar banjir.

Pemicunya pun hampir sama, saluran drainase yang ada di sepanjang jalan dan di beberapa kawasan komplek pemukiman warga, di Distrik Jayapura Selatan itu hampir tidak bisa menampung air yang muncul pada saat intensitas hujan tinggi.

Belum lagi faktor ulah manusia yang menyebabkan sejumlah saluran drainase itu mengalami pendangkalan akibat dipenuhi sampah-sampah yang sulit terurai.

“Kalau di daerah-daerah yang terkena dampak ini memang saluran drainasenya banyak yang tersumbat. Tetapi kalau di SMA 4 sudah surut, yang masih itu di Hamadi Rawa dan di Argapura Bawa,” kata kepala BPBD kota Jayapura  Asep Khalid saat dihubungi koran ini melalui sambungan selulernya, Rabu (20/3) kemarin.

Dia menyebut sejumlah wilayah yang terkena dampak bencana banjir di Japsel itu, mulai dari SMA 4 kota Jayapura,  Wilayah PTC Entrop,  Hamadi Rawa, Argapura Bawa, Hamadi  Angkatan Laut. Kemudian di Entrop juga terjadi Pohon tumbang dan menimpa satu unit mobil.

“Makanya sore ini mungkin direncanakan untuk melakukan pembersihan karena saat ini sedang dilakukan pembersihan di PTC Entrop,  setelah selesai mungkin akan bergeser ke arah sana untuk membersihkan saluran tersebut,” katanya.

Dia mengakui dari tahun ke tahun banjir selalu terjadi di wilayah distrik Jayapura Selatan.  Hal ini Pemerintah Kota Jayapura melalui dinas pekerjaan umum sudah melakukan studi terkait penanganan banjir di wilayah Jayapura Selatan dan Kota Jayapura pada umumnya.

Dia juga mengharapkan adanya kesadaran dari masyarakat di kota Jayapura untuk tidak merusak lingkungan dan membuang sampah di sembarang tempat.

Tak hanya Japsel kawasan Entrop yang selalu babak belur dihajar banjir, kawasan Pasar Youtefa pun hampir sama, selalu saja terjadi banjir jika hujan mengguyur dalam intensitas sedang maupun tinggi.

Seperti Pantauan Cendrawasih pos, Rabu (20/3) kemarin, di Abepura hampir semua wilayah tidak luput dari genangan banjir.

Pasar Youtefa misalnya, seluruh lokasi pasar, terendam banjir. Bahkan pantuan lapangan hingga siang kemarin sisa lumpur masih menggenangi sejumlah titik di area Pasar.

Samsul, penjual sayur di Pasar Youtefa mengatakan pasca hujan lebat lokasi pasar langsung tergenang hingga betis orang dewasa.

Itu menurutnya terjadi karena luapan air dari Kali Sborhoinyi. Dimana mulai pukul 00.00 WIT luapan air dari Kali Sborhoinyi menggenangi seluruh area pasar.

Untungnya saja, sebelum bajir itu terjadi pedagang setempat telah mempacking barang jualannya masing masing.

“Saya sendiri tinggal di dekat pasar, jadi tadi malam datang cek, air sudah meluap dari kali Sborhoinyi,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos Rabu (20/3)kemarin

Menurut pria beruisa 53 tahun itu, banjir di Pasar Youtefa ini terjadi karena tidak adanya saluran pembuang atau got. Sehingga ketika air dari kali Sborhoinyi meluap, genangan air akan membias ke seluruh area pasar.

  Hal lain karena lokasi pasar tersebut berada pada dataran rendah dari permukiman warga sekitar, sehingga ketika terjadi hujan, genangan air yang ada di dalam area pasar tidak dapat mengalir ke kali Acay.  “Solusi terdekat harus tambah timbunan, karena posisi pasar sekarang sangat rendah,” tutur Samsul

“Kalau kali Acay, taludnya lumayan tinggi tapi Kali Sborhoinyi ini tidak ada sehingga ketika hujan airnya selalu meluap ke dalam Pasar,” jelasnya.

Sementara di Kampung Konya yang selama ini menjadi langganan banjir, terpantau aman. Dimana aliran air memang memenuhi drainase, namun tidak sampai melewati talud yang ada.

“Kami di sini aman, tapi takutnya kalau malam ini (Rabu red) hujan lagi, maka air akan naik ke permukiman Warga, ungkap Arau, warga setempat.

Kemudian di Waena, disana juga demikian meski terjadi hujan, namun menurut warga setempat tidak terlalu lebat seperti area Kota Jayapura. “Tidak terlalu seperti Kota Jayapura, memang hujannya awet,” tutur Elen Duus.

Sementara  dihubungi terpisah Kadis Kominfo Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyebut banjir yang terjadi pada Selasa (19/3) malam membuat kantor Dinas Perbatasan yang berlokasi di Entrop terendam air. Sedangkan untuk kantor pemerintahan lainnya dipastikan aman.

“Kantor Perbatasan yang kena banjir, memang daerah itu sering kebanjiran. Untuk tempat lain aman,” kata Jeri, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (20/3).

Terkait dengan banjir yang kerap terjadi di Kota Jayapura maupun Kabupaten Jayapura saat musim penghujan, Jeri meminta masyarakat untuk menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Pohon jangan ditembang, kita sering canangkan penanaman pohon dengan harapan itu menjadi solusi agar tak terjadi banjir,” kata Jeri.

Selain itu kata Jeri, drinase jangan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Sebab itu bisa berakibat fatal. “Mari sama sama menjaga lingkungan, tidak bisa hanya pemerintah namun butuh keterlibatan masayarakat itu sendiri,” pungkasnya. (roy/rel/fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version