Site icon Cenderawasih Pos

Road to Harkordia Momentum Membangun Komitmen Memberantas Korupsi

Pimpinan KPK, Johanis Tanak didampingi Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun dan Kapoda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, saat meninjau stand UMKM pada acara Hakordia di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Selasa (14/11) kemarin. (foto:Elfira/Cepos)

Sebanyak 2.600 orang yang berasal dari 11 Provinsi di wilayah timur Indonesia hadir di Road to Harkordia

JAYAPURA – Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkordia) tahun 2023 untuk wilayah timur Indonesia resmi digelar. Pembukaanya dipusatkan di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Selasa (14/11) kemarin.

Adapun Provinsi Papua dijadikan tuan rumah atas peringatan Hakordia tahun 2023 untuk wilayah timur Indonesia. Hakordia Wilayah V Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK yang meliputi 11 Provinsi yaitu Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya.

Pimpinan KPK, Johanis Tanak menyampaikan, Road to Hari Anti Korupsi Sedunia 2023 menjadi momentum untuk membangun komitmen memberantas korupsi lewat pencegahan dan penindakan.

“Salah satu cara yang dilakukan yakni mensosialisasikan pemahaman tentang korupsi kepada masyarakat luas,” kata Johanis dalam keterangan persnya usai pembukaan Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2023 di Istora Papua Bangkit, Selasa (14/11).

Menurut Johanis, dalam melakukan upaya tersebut, pihaknya bekerja sama dengan APH dan APIP di berbagai tingkat pemerintahan, mulai dari provinsi, kabupaten, hingga kota.

“Selain itu, pimpinan daerah, seperti gubernur, walikota, dan bupati juga turut dilibatkan dalam upaya ini. Lebih baik mencegah daripada mengobati, sehingga itu upaya pencegahan menjadi fokus utama dalam memberantas korupsi,” bebernya.

Dikatakan, dengan melakukan antisipasi sejak dini, diharapkan dapat mencegah terjadinya korupsi sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Karena itu, KPK senantiasa bersinergi melakukan pencegahan korupsi.

“Kita berusaha untuk mencegah, antisipasi supaya jangan terjadi korupsi.  Sebab jika sudah terjadi baru kita tindak, rasanya akan makan biaya lebih besar,” ucapnya.

Menurut Johanis, Indonesia memiliki luas wilayah yang besar dan jumlah penduduk yang banyak. Kendati demikian, tak menjadi alasan untuk memberantas korupsi.

Johanis juga menyampaikan bahwa meskipun Road to Hakordia berpusat di Papua, namun hal ini tidak berarti bahwa Papua memiliki banyak kasus korupsi.

“Sebaliknya, Hakordia ingin membangkitkan semangat mulai dari Aceh hingga Papua, agar bisa bersatu dalam memerangi korupsi. Kemarin kegiatan serupa juga digelar di Aceh, sekarang di Papua. Jadi harapannya kita bersatu memberantas korupsi agar tercapainya tujuan negara yaitu masyarakat yang adil dan makmur,” ucapnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengapresiasi KPK RI lantaran  telah menunjuk Provinsi Papua sebagai tuan rumah peringatan Hakordia Wilayah Indonesia TimurTahun 2023.

Menurut Ridwan, saat ini kita dihadapkan pada situasi nasional yang menuntut kita untuk semakin serius dan bersatu dalam memerangi korupsi. Sebab, korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara dan daerah, tetapi juga merusak moral, menciptakan ketidaksetaraan dan penghambat perkembangan berkelanjutan.

“Pemerintah Daerah bersama dengan Pemerintah Pusat dan seluruh elemen masyarakat harus memainkan peran kunci dalam mencegah dan mengatasi dampak buruk korupsi,” tegas Ridwan.

Menurut Ridwan, sebagaimana sesuai tema  Hakordia yang diusung tahun ini yaitu “Sinergi Berantas Korupsi, Untuk Indonesia Maju” memiliki makna bahwa untuk mewujudkan kemajuan Indonesia, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang kuat dari berbagai pihak dalam upaya memberantas korupsi.

“Sinergi mengacu pada upaya bersama dan kolaborasi antara berbagai sektor, lembaga, dan individu untuk menghilangkan praktik korupsi yang merugikan negara dan daerah,” kata Gubernur.

Rumasukun mengajak para gubernur, bupati/walikota, Ketua DPRD Provinsi/kabupaten/kota. Khususnya lingkup wilayah Indonesia Timur, untuk bergandeng tangan, bekerjasama dan berkolaborasi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi untuk mencapai Indonesia maju.

Di tempat yang sama, Direktur Koordinasi dan Supervisi KPK, Budi Waluyo mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hakordia yang akan digelar 9 Desember 2023.

Dikatakan Budi, Hakordia tahun 2023 mengusung tema “Sinergi Berantas Korupsi Untuk Indonesia Maju”. Dimana tema tersebut bermakna meningkatkan kesadaran semua elemen bangsa di tingkat pusat dan daerah untuk bersinergi berantas korupsi.

“Hal ini penting demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Budi menerangkan, rangkaian kegiatan Road to Harkordia di Papua dimulai dengan sejumlah iven. Diantaranya talkshow, fun walk, sosialisasi dan diskusi media. Adapun puncak Road to Hakordia berlangsung pada 14 dan 15 November.

“Pada dua hari ini akan digelar seminar untuk menguatkan komitmen dan sinergi untuk berantas korupsi,” ucapnya.

Dikatakan, pada kegiatan yang digelar di Istora Papua Bangkit tersebut, dihadiri 115 Pemda dari 11 Provinsi di wilayah Timur Indonesia. Terdiri dari unsur DPRD, Kepala Daerah dan perwakilan OPD terkait.

“Juga mengundang 12 Kementerian/Lembaga dan unsur Forkopimda Papua. Termasuk dari LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama dan BUMN/BUMD,” jelasnya.

Sekedar diketahui, kegiatan tersebut dihadiri sekitar 2.600 orang yang berasal dari 11 Provinsi di wilayah timur Indonesia. Juga tersedia 30 stand UMKM dari berbagai wilayah. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version