Categories: BERITA UTAMA

MBG Belum Berjalan Efektif di Papua

JAYAPURA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai awal tahun 2025 di Provinsi Papua, khususnya di Kota Jayapura hingga kini belum berjalan efektif. Program ini mencapai hasil yang optimal, dan wacananya akan efektif dilakukan pada tahun depan.
Hal inipun menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, tak sedikit yang menilai dan menginginkan program perlu ditingkatkan lagi atau diperbaiki.

Menanggapi itu Ketua RCOE (Regional Centre of Excellence) Papua Prof. Dr. Julius Ary Mollet menilai secara makro, keberhasilan program MBG dapat berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), terutama pada indikator harapan hidup dan pendidikan.

Anak-anak yang tercukupi gizinya cenderung tumbuh sehat, memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, dan tidak mudah sakit. Hal ini berdampak langsung pada kualitas generasi muda yang akan memasuki dunia kerja di masa depan.

Menurutnya, hampir sebagian besar program MBG ini mengacu pada tingkat kemiskinan rumah tangga. Karena itu pihaknya bertugas untuk memastikan kualitas pelaksanaan program MBG berjalan baik di Tanah Papua.

“Jadi, kami ingin memastikan pelaksanaan program MBG di Papua dapat memberikan dampak kepada masyarakat lokal,” kata Prof. Julius kepada Cenderawasih Pos, Senin (14/7).

Lebih lanjut Prof. Julius sampaikan pelaksanaan MBG di Papua masih dalam tahap asesmen. Hal itu dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan akan terjadi di kemudian hari. Mengingat di Papua program MBG sangat sensitif ketika disangkutpautkan dengan isu politik.

Kegiatan asesmen tersebut dilakukan dengan dukungan dari berbagai pihak diantaranya, Badan Gizi Nasional (BGN), Badan perencanaan nasional (Bapernas), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Unicef sebagai penyalur dana.

“Jadi mungkin pada tahapan ini, kita masih dalam tahap asesmen. Asesmen itu kita mengevaluasi potensi mana yang akan dilakukan terlebih dahulu,” ucapnya.

Dia menjelaskan langkah awal yang akan dilakukan oleh lembaga tersebut adalah melakukan survei awal pada tiga daerah yang menjadi proyek percontohan, yakni Kota dan Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Biak Numfor untuk mengambil data terkait status gizi dan pendidikan anak.

Page: 1 2

Juna Cepos

Share
Published by
Juna Cepos
Tags: PAPUAMBG

Recent Posts

Presiden Bisa Mengintervensi Langsung Pembangunan Papua

Tito menegaskan tiga tugas pokok Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, yakni melakukan sinkronisasi…

2 hours ago

Kejati Bantah Ada Praktik Jadikan Tersangka ATM Berjalan

Nixon menegaskan, Penyidik Kejaksaan Tinggi Papua dalam menangani perkara PON XX Papua selalu transparan dan…

3 hours ago

Wabup Puncak: Damai Natal Harus Betul-betul Dimaknai

Natal Gabungan Pemda, DPRK, TNI-Polri, Denominasi Gereja dan Organisasi Masyarakat serta seluruh masyarakat Kabupaten Puncak…

4 hours ago

Pakai Narkoba, Puluhan Pelajar Direhabilitasi ke Makassar

Kata Ruslan, sejak Januari hingga Desember 2025, BNNK Mimika telah menangani lebih dari 20 pasien…

5 hours ago

Polri Raih Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik

Prestasi itu, ujar Kapolri, menjadi apresiasi sekaligus tantangan dan tanggung jawab bagi seluruh jajaran untuk…

14 hours ago

Menko Usul Kerja Dimana Saja pada Akhir Tahun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan usulan kebijakan work from anywhere (WFA) pada 29,…

15 hours ago