Categories: BERITA UTAMA

Kesal Terancam Dideportasi, Para Ortu Gembok Kantor Gubernur

Sementara itu, salah satu mahasiswa penerima beasiswa Paul Kabes, mengatakan dirinya salah satu korban keegoisan dari pemerintah Papua. Harusnya, Paul sudah berangkat ke Amerika untuk menuntaskan pendidikannya, di Western Michigan University Amerika.

Paul sendiri sudah menuntaskan pendidikannya selama dua tahun di Jakarta Internasional College, selanjutnya akan melanjutkan pendidikan selama dua tahun di salah satu Universitas di Amerika.

“Salah satu alasan penundaan keberangkatan saya dan beberapa teman lantaran belum diterbitkannya surat sponsor dari Pemprov kepada kami,” ucapnya kepada Cenderawasih Pos.

Paul sendiri mengaku sedih dengan persoalan yang terjadi, pasalnya menurut dia, Pemerintah yang merekrut mereka.

“Bahkan pemerintah sempat berpesan bahwa tugas kami sebatas belajar, untuk urusan pembiayaan dan lainnya menjadi urusan mereka. Tetapi kenyaataannya, hari ini kami harus duduk di depan Kantor Gubernur untuk menagih janji janji pemerintah,” tuturnya.

Dengan problem yang ada, Paul mengaku tetap akan melanjutkan kuliahnya di Amerika yang tersisa dua tahun. Sebab jika tidak, ia harus mengulang dari awal.

“Saya sendiri tetap melanjutkan kuliah dengan harapan pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini, sebab jika tidak melanjutkan maka harus mengulang dari nol lagi. Karena  kurikulum yang kami gunakan beda dengan kurikulum yang ada di Indonesia, sehingga salah satu caranya tetap melanjutkan pendidikan ini,” terangnya.

Diketahui, Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua, menggembok tiga pintu gerbang diantaranya pintu gerbang Bappeda, gerbang utama Kantor Gubernur dan gerbang kedua Kantor Gubernur, Rabu (10/1).

Selain menggembok tiga gerbang, mereka juga memasang spanduk bertuliskan, “Pendidikan orang asli Papua (OAP) gagal = Otsus Papua gagal” ada juga tulisan “Mahasiswa Papua sekarat di negeri orang, dimana hati nurani pemerintah Papua”.

Juga tulisan “Yang terhormat Presiden Jokowi, anak anak kami akan dideportasi jika bapak tidak bertindak”.

Beberapa pejabat Pemprov sempat menemui para orang tua mahasiswa tersebut dengan tujuan agar gembok gerbang segera dibuka. Hanya saja, para orang tua ngotot bahwa gembok bisa dibuka jika Pemprov memenuhi tuntutan mereka.

Meski gerbang kantor gubernur digembok, namun aktivitas perkantoran tetap berjalan seperti biasa. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Page: 1 2 3

Juna Cepos

Recent Posts

Titus Pekei: Menjaga Noken Berarti Menjaga KehidupanTitus Pekei: Menjaga Noken Berarti Menjaga Kehidupan

Titus Pekei: Menjaga Noken Berarti Menjaga Kehidupan

Dengan diakui dunia, identitas ini tidak lagi hanya dikenal secara lokal. noken menjadi penanda bahwa…

23 hours ago

Tetap Tenang, tidak Terprovokasi

Isu-isu dan informasi hoax itu mulai bermunculan setelah adanya penemuan dua mayat yang merupakan korban…

1 day ago

Kepala Suku Aru Minta Secepatnya Diungkap

Isak tangis pun pecah ketika Surip Dorci Residay yang tiba di rumah sakit harus menghadapi…

1 day ago

Pemain PSBS Wajib Lakukan Latihan Mandiri

“Satu minggu ini pemain diliburkan tapi sebenarnya tidak libur juga karena aktif latihan,” sambungnya. Ia…

1 day ago

Jhon Pigay Pilih Fokus Pemulihan

Kecintaannya kepada Persipura memaksa Jhon melakukan pilihan berat. Ia terpaksa meninggalkan Liga 1 untuk bisa…

1 day ago

Menkeu Purbaya Ultimatum Bos OJK untuk Bersihkan Saham Gorengan

Purbaya menegaskan langkah itu krusial untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat. Pemerintah, kata dia, tidak…

2 days ago