Categories: BERITA UTAMA

Seratus Lebih Calon Dokter Muda Uncen Terancam Drop Out

JAYAPURA– Sejumlah calon dokter muda yang kuliah di Uncen terancam drop out (DO). Mereka telah melewati masa studi dan berpeluang  dilakukan DO. meminta agar kampus segera melakukan proses renim termasuk disosialisasikan terkait aturan baru. Sebab dari aturan baru inilah yang dikhawatirkan bisa menganggu konsentrasi dari proses perkuliahan yang sudah berjalan selama ini.

Atas hal itu, sejumlah dokter muda tersebut melakukan aksi demo di depan Fakultas Kedokteran. Para calon dokter muda ini meminta pihak Universitas hingga jurusan untuk segera mengambil langkah.

“Kami minta proses renim bisa segera dilakukan,”kata salah satu koordinator aksi, Kansiskoris Mahuze, di depan halaman kampus di Ucen Abepura, Rabu (9/4).

Selain itu mereka juga menuntut agar perlu dilakukan sosialisasi terkait dengan pemberlakuan aturan aturan yang baru. Aturan baru yang belum sepenuhnya dipahami ini meminculkan isu ratusan calon dokter muda terancam DO dan itu  sangat mengganggu mereka. Apalagi sejumlah dokter muda ini sedang mempersiapkan pelaksanaan ujian yang akan dilaksanakan Mei mendatang.

“Kenapa isu ini muncul sekarang, yang ada akan menganggu kami punya konsentrasi,”ungkap Mahuze.

Menanggapi ini Dekan Fakultas Kedokteran Uncen, dr. Inneke V. Sumolang, menegaskan hingga saat ini, pihaknya belum mengeluarkan surat atau dokumen sehubungan dengan isu mahasiswa kedokteran yang drop out.

“Pertama kami mau tegaskan, sampai saat ini tidak ada dokumen yang dikeluarkan yang ditandatangani FK mengenai DO mahasiswa kedokteran,”ujarnya. Dia menerangkan, 134 calon dokter muda itu ada yang memang sudah lewat masa studi ada juga yang masih satu tahun kedepan melewati batas masa studinya.

Untuk yang sudah melewati lama masa studi atau terancam DO ini, pihaknya sudah berupaya untuk mengusulkan melalui universitas untuk membuatkan Nim baru atau renim. Dia mengakui, ratusan calon dokter muda tersebut memang ada yang sudah puluhan kali mengikuti ujian teori profesi ini namun tidak lulus, ada yang hingga 35 kali ujian.

Dalam setahun itu ada empat kali ujian dilaksanakan sesuai standar nasional. “Jadi renim ini mau diusahakan, apakah ada jalan, seperti yang disampaikan pembantu rektor 1, seandainya sekarang kita bisa bikin nim, sehari saja kita keluarkan,”bebernya.

Page: 1 2

Juna Cepos

Recent Posts

Dana Otsus Berkurang, Kok Belanja Pegawai Malah Membangkak

Fraksi mengingatkan kembali bahwa lahirnya UU Otsus Papua Tahun 2001—yang kemudian direvisi menjadi UU No.…

22 hours ago

Pemangkasan Anggaran Berlanjut, BUMD Harus Berkontribusi

“Anggaran pemangkasan dari pusat cukup signifikan, maka daerah berpikir untuk mencari cara menutupi defisit Anggaran…

23 hours ago

Hutan Rusak, Manusia Bisa Terima “Uang Kembali”

Menurutnya, kondisi cuaca saat ini sangat buruk. Beberapa titik di Kota Jayapura telah mengalami longsor,…

1 day ago

Turun Dari Motor Rasa Mau Buang Air, Ternyata Kepala Bayi Sudah Keluar Duluan

Tempat tidur itu didorong secepat mungkin menuju IGD. Di atas ranjang yang bergerak, dr. Gita…

1 day ago

Digitalisasi Retribusi Daerah Diluncurkan Pemprov Papua Bersama Bank Papua

“Peluncuran digitalisasi pembayaran retribusi daerah hari ini bukti nyata implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD),…

1 day ago

Gubernur Tampung Semua Keluhan Masyarakat

Tidak hanya warga umum, sejumlah mahasiswa dan ASN turut hadir. Mereka datang dari berbagai wilayah,…

1 day ago