Categories: BERITA UTAMA

Kejaksaan Didesak Telusuri Dana Keamanan PON Papua

JAYAPURA – Direktur Papua Anticorruption Investigation (PAI) sekaligus Ketua Peradi Suara Advokat Indonesia Kota Jayapura, Anthon Raharusun meminta Kejaksaan Tinggi Papua menyeret semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi dana Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Mengingat nominal angka dari kasus PON yang akan ditangani sekitar Rp 6 triliun hingga Rp 8 triliun dengan melibatkan tokoh-tokoh penting di Papua. Termasuk mereka yang saat ini bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Menurut Anthon, beberapa orang yang telah dilakukan pemeriksaan dan penahanan bukan sebagai pengguna anggaran. Namun mereka sebatas orang yang diperintahkan atau yang disuruh-suruh saat itu.

“Kita harap kasus ini harus menyeret semua orang yang terlibat dalam penggunaan dana PON, tanpa pandang bulu. Siapa pun dia harus diseret ke pengadilan untuk diproses hukum,” tegas Anton.

Ia pun meminta Kejaksaan Tinggi Papua serius, tidak berhenti pada orang-orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka yang notabene bukan orang kunci dalam kasus ini.

Bahkan masyarakat kata Anton, harus terus mempertanyakan tentang sejauh mana penanganan kasus dana PON. “Termasuk dana keamanan harus ditelusuri dan diungkap oleh kejaksaan. Kasus ini harus terang benderang, tanpa tebang pilih atau pilih-pilih orang lalu dijadikan tersangka. Semua harus sama di depan hukum,” tegasnya.

Meski kejaksaan telah mengungkapkan kasus ini ke media. Namun Anthon menilai penanganan kasus korupsi dana PON masih jalan di tempat.

“Menurut saya, kejaksaan sebatas mencari popularitas. Sebab kasus ini berjalan di tempat dan hingga kini belum ada satu pun yang disidangkan di pengadilan,” kata Anthon saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (6/1).

Ia berharap Kejaksaan Tinggi Papua segera memproses semua oran yang terlibat dalam kasus ini. Jika tidak, berdampak buruk pada kinerja mereka.

“Masyarakat juga harus aktif menanyakan penyelesaian kasusnya, sebab yang dikorupsi merupakan uang rakyat Papua, bahkan uang ASN yang dipotong gajinya demi terselenggaranya PON di tanah Papua saat itu,” bebernya.

Page: 1 2

Juna Cepos

Recent Posts

Serangan Udara di Nduga Picu Pengungsian Warga

Theo juga mengatakan, akibat penyerangan itu, masyarakat setempat memilih mengungsi ke luar dari Distik Gearek…

22 hours ago

Ingat, ASN Dilarang Terima Parcel

Hal ini juga diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi…

23 hours ago

Natal Gabungan, Pemkab Tolikara Serukan Pertobatan dan Pemulihan Keluarga

Perayaan ini menjadi momentum rohani yang bermakna untuk mempererat persatuan, memperkuat iman, serta meneguhkan komitmen…

1 day ago

Bupati Merauke Minta Segera Diungkap

Mantan Karo Hukum Setda Provinsi Papua Selatan ini telah berkomunikasi dengan penegak hukum dalam hal…

1 day ago

Aksi Piet Hitam Berpotensi Timbulkan Trauma Mendalam

Hadiah ini disiapkan oleh para orang tua yang nantinya diserahkan oleh tim Santa. Proses penyerahannya…

1 day ago

Markas Kodap XVI Dikepung, 13 Senjata Api Ditemukan

Pangkoops Satgas Habema Mayor Jenderal TNI Lucky Avianto dihubungi dari Jayapura, Papua, Senin, mengatakan penindakan…

1 day ago