Site icon Cenderawasih Pos

TPNPB Pecah Kongsi ?

Sebby Sembom (Sebby For Cepos)

JAYAPURA – Hampir setahun sudah Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya. Jika tiga hari ke depan tidak dilepas maka satu tahun sudah pilot kebangsaan New Zealand itu bersama kelompok bersenjata di hutan.

Ya, ia pertama kali disandera ketika itu pada 7 Februari 2023.  Namun beberapa hari terakhir muncul sebuah pernyataan dari sosok yang diyakini pimpinan dari Egianus, Terryanus Satto. Pria ini diklaim memiliki pangkat Mayjen atau setingkat dari Egianus yang masih Brigjen. Ia juga memiliki jabatan sebagai Kepala Staf Umum Komnas TPNPB.

Ia meminta agar sang pilot bisa segera dibebaskan dengan pertimbangan politik. Sebuah permintaan dan ketegasan yang selama ini  ditolak oleh Egianus.

“Masalah pembebasan sandera pilot adalah tanggungjawab Komnas TPNPB secara Komando. Kami akan pasang badan dan resiko apapun kami yang bertanggungjawab,” kata Terryanus Satto seperti disampaikan Jubir TPNPB, Sebby Sembom, Minggu (4/2) kemarin.

Kata Sebby, Penyampaian ini merupakan pesan manajemen markas pusat Komnas TPNPB yang ditujukan pada kepada semua pejuang terlebih pada TPNPB di 36 Kodap sehingga semua harus tunduk. Disampaikan bahwa untuk pembebasan pilot ini, TPNPB bekerjasama dengan pihak internasional yang netral dan independen.

Nantinya penengah ini sebagai fasilitator. Disini TPNPB nampaknya melunak dan justru balik mendesak untuk pilot dibebaskan. “Pilot  yang ditahan Egianus harus dibebaskan demi kemanusiaan berdasarkan hukum perang internasional. Tidak ada alasan untuk terus menahan,” beber Sebby.

  Managemen markas nampaknya tak sejalan dengan Egianus yang masih ngotot untuk melakukan penyanderaan.

“Egianus menyatakan tetap disandera kami pikir itu pernyataan emosional tanpa meminta pendapat pimpinan TPNPB. Lalu Egianus harus paham bahwa tidak ada dari penyanderaan membuat sebuah wilayah merdeka,” kata Sebby.

Bahkan markas TPNPB  meminta Egianus menarik pernyataannya soal akan tetap menyandera dan menukar kemerdekaan Papua dengan sang pilot.

“Egianus mengatakan bahwa pilot akan dijadikan jaminan Papua merdeka dan itu harga mati. Ini sama sekali tidak mungkin terjadi. Mengapa? karena tidak ada sejarah di dunia ini bahwa ada negara yang pernah merdeka ditukar dengan kemerdekaan,” imbuh Sebby yang  meminta pesan ini segera disampaikan kepada Egianus.

Manajemen markas berpendapat bahwa jika pilot dibebaskan dengan hormat maka pihaknya akan dihargai oleh masyarakat internasional juga martabat perjuangan bangsa Papua. Yang dikhawatirkan adalah jika sang pilot meninggal dalam penyanderaan maka perjuangan Papua merdeka akan disalahkan oleh Masyarakat internasional dan PBB.

“Kelompok Ndugama Derakma juga jangan mendengar hasutan pihak lain. Semua informasi terpusat dan harus dibicarakan ditingkat manajemen markas,” tegas Sebby. (ade/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version