Site icon Cenderawasih Pos

Keterlambatan Pembayaran Mulai Berimbas pada Mahasiswa Dalam Negeri

FKOM BOP saat memberikan keterangan pers terkait dengan persoalan tunggakan beasiswa, Rabu (31/1). (foto:Elfira/Cepos)

JAYAPURA – Kendati Pemerintah Provinsi Papua secara bertahap telah membayar tunggakan biaya beasiswa unggul Papua (BUP), namun Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua menilai beasiswa otsus Papua dalam pusaran tak jelas.

Bahkan, menyikapi persoalan BUP yang belum menemui ujung penyelesaiannya. Forum Komunikasi Orangtua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua (FKOM-BOP) menyampaikan beberapa hal.

Diantaranya, sejak 25 Januari 2024 Pemprov melalui Dinas Pendidikan Papua telah melakukan pembayaran tunggakan biaya kuliah bagi 15 mahasiswa BUP yang berkuliah di Amerika Serikat sebesar Rp 10,6 miliar.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua atas upaya baik yang telah dilakukan sehingga 14 anak kami batal dipulangkan dan sudah diijinkan oleh pihak Corban University untuk mengikuti kegiatan perkuliahan semester Spring 2024, dan 1 anak kami di George Fox University boleh melanjutkan perkuliahan semester Spring 2024,” ucap Ketua FKOM-BOP, John Reba, dalam keterangan persnya kepada wartawan, Rabu (31/1).

  Namun lanjut Reba, Pemprov juga segera melanjutkan proses penyelesaian tunggakan biaya kuliah dan biaya hidup tahun 2023. Sebab, sejak tanggal 26 Januari 2024 hingga saat ini proses pembayaran tunggakan terhenti dan berpotensi menimbulkan masalah yang lebih kompleks.

Sebab, secara matematis jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang menunggak yaitu sebanyak 1.623 mahasiswa (dalam negeri dan luar negeri). Maka baru terealisasi sebesar 0,92%.

“Jika dibandingkan dengan jumlah tunggakan yaitu sebanyak Rp 116,8 miliar, maka baru terealisasi sebesar 9,07%,” ujarnya.

  Sebagaimana kata John, mengacu berita acara pembiayaan dan penyelesaian tunggakan beasiswa unggul Papua Juli-Desember 2023 nomor 900.1/0067/SD.IV/DIT.I/I/KEUDA/2024 tanggal 17 Januari 2024 dan Surat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Nomor 400.3.1/0817/SET tanggal 19 Januari 2024.

  Perihal pemberitahuan pembayaran tunggakan beasiswa periode Juli-Desember 2023, bahwa pemerintah Provinsi Papua mulai menyelesaikan tunggakan beasiswa unggul Papua per 24 Januari 2024 sampai 9 Februari 2024.

John menyebut, akibat keterlambatan pembayaran biaya beasiswa, dua mahasiswa penerima beasiswa unggul Papua asal Provinsi Papua yang berkuliah di Corban University telah berangkat dari Oregon, Amerika Serikat pada 25 Januari 2024 (waktu Amerika) dan tiba di Jakarta pada 27 Januari 2024.

“Saat ini ( keduanya.red) mengambil cuti kuliah dan akan kembali melanjutkan pada semester Fall 2024,” terangnya.

  Sementara itu, Yosep, asal Kabupaten Jayapura, mahasiswa jurusan Intercultural Studies pada Corban University, memiliki persoalan akademik, namun masih diberi kesempatan oleh pihak kampus untuk melanjutkan pada semester Spring 2025. Dan saat ini Yosep telah berada di Jayapura.

“Imbas keterlambatan pembayaran tidak hanya dirasakan mahasiswa yang kuliah di luar negeri, mahasiswa dalam negeri juga telah mendapatkan masalah terkait keterlambatan pembiayaan beasiswa,” ujarnya.

Sebagaimana kata Reba, ada dua mahasiswa Kedokteran dari Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Jakarta telah pulang dari Jakarta menggunakan kapal laut dan Rabu (31/1) malam tiba di Jayapura.

“Kedua mahasiswa atas nama Felicia dan Sarce. Keduanya pulang terkait dengan tunggakan biaya kuliah semester ganjil 2023/2024 dan semester genap 2023/2024 serta biaya hidup,” kata Reba.

Sementara itu, Creslie, mahasiswa penerima BUP, menyampaikan dirinya tiba di Jayapuar sejak 25 Januari lalu. Ia memilih kembali lantaran tunggakan beasiswa dan uang saku yang belum juga diberikan oleh Pemerintan Provinsi Papua.

“Tunggakan kuliah saya Juli-Desember 2023 dan Januari-Juni 2024 belum juga dibayarkan oleh Pemprov, begitu juga dengan uang saku saya selama 6 bulan belum ditransferkan,” ujarnya.

Selain itu, Creslie mahasiswi University Trisakti jurusan Teknik Sipil ini memilih pulang ke Jayapura lantaran saat ini masih masa libur kuliah.

“Saya pulang sekaligus juga untuk mengawal proses tunggakan pembayaran kuliah dan uang saku saya,” ucap mahasiswi smester IV ini.

Ia berharap pemerintah segera membayar tunggakan biaya kuliahnya, dan membayar uang saku. Sehingga mereka bisa kuliah dengan nyaman dan lulus dengan cepat kemudian kembali membangun Papua.

“Saya akan kembali ke kampus jika Pemerintah sudah membayar tunggakan Juli-Desember 2023 dan Januari-Juni 2024,” pungkasnya. (fia)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version