Site icon Cenderawasih Pos

Demo Parpol dan Masyarakat Batalkan Pelaksanaan Pleno KPU Jayawijaya

Aksi demo yang dilakukan di depan Kantor DPRD Kabupaten Jayawijaya yang membuat KPU Jayawijaya harus membatalkan Plenonya di hari terakhir. (Denny/ Cepos)

Terkait dugaan Suara Caleg yang dihilangkan oleh PPD dalam pelaksanaan Pleno di KPU Jayawijaya

WAMENA – Aksi demo kembali terjadi di Depan Kantor DPRD Jayawijaya, dimana demo tersebut ditujukan kepada KPU Kabupaten Jayawijaya untuk membatalkan hasil pleno 4 Distrik yang telah dilakukan sebelumnya, aksi tersebut memicu KPU Jayawijaya juga membatalkan pelaksanaan pleno yang untuk hari Selasa (5/3).

Sejak Pukul 10.30 WIT, Masyarakat tiba di kantor DPRD Kabupaten Jayawijaya yang bertujuan memasuki halaman Kantor DPRD Jayawijaya yang dijadikan sebagai tempat Pleno namun dihadang aparat keamanan dari Polres Jayawijaya sehingga masa hanya berorasi didepan kantor tersebut.

Dalam aksi demo tersebut coordinator lapangan  Simson Asso Meminta untuk KPU Kabupaten Jayawijaya, dan Bawaslu memberikan penjelasan terkait perbedaan hasil perolehan suara tingkat distrik tidak sama dengan hasil suara yang di bacakan oleh PPD.

Mereka juga menuntut kepada Bawaslu dan KPU agar menindaklanjuti kecurangan-kecurangan dilakukan oleh Festus Asso dan Iwan Asso dalam yang melakukan penghilangan Suara dari caleg lain kepada Festus Asso yang mengakibatkan masalah di beberapa distrik.

Caleg Partai Garuda  Marlon Asso mengakui jika aksi tuntutan hari ini adalah Pleno tingkat Distrik Asotipo, maima dan popukoba, yang dinilai  adanya peralihan suara oleh DPR aktif yang melakukan kecurangan dalam suara caleg, sehingga adanya perbedaan suara pada saat di distrik dan hasil suara yang di bacakan di kantor DPRD Kabupaten Jayawijaya.

“Untuk hasil pleno tingkat Distrik Asotipo, popukoba, dan maima, itu C hasil tidak ada di tangan saksi parpol kami, namun di bawah lari oleh PPD. Sehingga hasil Suara yang kami di distrik di nama –nama kami lebih unggul, tetapi pada saat di Pleno di kantor DPRD Jayawijaya, hasil suara berbeda dengan yang di Distrik.”bebernya

Penyampaian sama juga dikeluarkan  Ketua DPW Partai PKB Asis Lani menyatakan , yang ingi di sampaikan bahwa Distrik Asotipo itu, suara dari partainya itu ada namun pada tiba di pleno Kabupaten, suara tidak ada. Bukan hanya 3 distrik ini, tetapi ini hampir terjadi di semua distrik, dan ini sangat fatal dan bisa mengakibatkan masalah.

“Saya minta kepada KPU dan Bawaslu menerima PPD, jika ada permasalahan yang terjadi di distrik nya, harap dikembalikan ke Distrik untuk menyelesaikan masalah terlebih dahulu. Kami minta Polisi harus netral, jangan ada memihak kepada 1 pihak saja dalam hal ini KPU saja. Tetapi juga melakukan pengawalan kepada Bawaslu sebagai pengawas penyelenggara.”tegasnya

Ditempat yang sama Ketua KPU Kabupaten Jayawijaya Tinus Wuka, menyatakan terkait permasalahan 3 distrik Maima, Asotipo, dan popukoba, pihaknya sudah laksanakan Pleno seusai dengan jadwal Nasional, namun sudah di pending kembali  Karna ada masalah yang bvelum terselesaikan

“Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan KPU Provinsi Papua Pegunungan dan Bawaslu, dan Gubernur maupun Bupati, dan kita akan duduk bersama untuk membahas masalah ini.”bebernya

Sementara Ketua Bawaslu Kilion Wend mengaku jika Pada prinsipnya Bawaslu mengawal peraturan, bukan mengawal orang, sehingga jika terjadi masalah maka akan dilakukan penindakan. Hari ini sesuai jadwal Nasional merupakan waktu terakhir Pleno tingkat Kabupaten.

Ditempat yang sama Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, SIK menyatakan Pihaknya ada di sini menyampaikan terkait masalah keamanan, artinya tugas kepolisian di sini hanya melakukan pengamanan dan pengawalan kepada KPU maupun Bawaslu ,

“Polres Jayawijaya tidak ada berpihak kepada pihak manapun, kami sudah ada tim pengawalan, jika KPU minta pengawalan kita bantu, jika Bawaslu meminta pengawalan maka kita melaksanakan pengawalan. Untuk masalah pengamanan di Bawaslu, saya akan memberikan personil tambahan untuk melaksanakan pengamanan maupun pengawalan di Bawaslu.”tegasnya

Kapolres juga menjelaskan jika pihaknya tidak hanya melakukan pengamanan Pleno kabupaten Jayawijaya, namun juga ada Kabupaten  Nduga dan Kabupaten  Tolikara, sehingga personil terbagi, intinya Polres Jayawijaya hanya melakukan pengamanan dan tidak ada kepentingan pribadi,

“kami harapkan pelaksanaan Pleno ini dapat berjalan aman dan tertib tanpa ada masalah yang mengganggu pelaksanaannya,” tutupnya. (jo)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version