Site icon Cenderawasih Pos

Kabinet Israel Sepakati Gencatan Senjata dengan Hamas dan Pembebasan 50 Sandera

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (REUTERS/Ronen Zvulun).

KABINET  Israel telah menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan kelompok militan Hamas untuk menghentikan sementara perang yang telah berlangsung selama lebih dari enam minggu.

Dilansir dari Arab News pada Rabu (22/11), berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan 50 dari sekitar 240 sandera yang disandera di Jalur Gaza, kata pemerintah Israel pada Rabu (22/11).

Disebutkan bahwa proses pembebasan sandera akan dilakukan selama empat hari dan mereka akan memperpanjang jeda satu hari tambahan untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.

Menjelang pemungutan suara Kabinet pada Rabu (22/11) pagi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan melanjutkan serangannya terhadap Hamas setelah gencatan senjata berakhir.

Belum diketahui kapan gencatan senjata akan mulai berlaku. Pemerintah mengatakan sandera pertama yang akan dibebaskan adalah perempuan dan anak-anak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat kabinetnya untuk melakukan pemungutan suara pada Selasa (21/11) malam waktu setempat.

Pertemuan tersebut berlangsung hingga Rabu (22/11) pagi dini hari, menyetujui proposal yang akan menghentikan serangan Israel terhadap Hamas sebelum mereka mencapai tujuannya.

Menjelang pemungutan suara, Netanyahu berusaha meyakinkan para menteri bahwa perpecahan itu hanya bersifat taktis, dan bersumpah untuk melanjutkan serangan setelah gencatan senjata berakhir.

“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang. Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami,” kata Netanyahu.

Kabinet Israel dikabarkan akan menyetujui rencana untuk menghentikan serangan Israel di Gaza selama beberapa hari dengan imbalan pembebasan sekitar 50 dari 240 sandera yang ditahan oleh Hamas.

Israel telah berjanji untuk melanjutkan perang sampai menghancurkan kemampuan militer Hamas dan mengembalikan semua sandera.

Netanyahu mengakui bahwa Kabinet Israel menghadapi keputusan sulit, namun mendukung gencatan senjata adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Netanyahu tampaknya mendapat cukup dukungan untuk meloloskan undang-undang tersebut, meskipun ada tentangan dari beberapa menteri garis keras.

Netanyahu mengatakan bahwa selama masa tenang, upaya intelijen akan dipertahankan, sehingga tentara dapat mempersiapkan tahap pertempuran selanjutnya.

Dia mengatakan pertempuran akan berlanjut sampai ‘Gaza tidak lagi mengancam Israel.’ (*)

Sumber: arabnews              | Jawapos

Exit mobile version