Site icon Cenderawasih Pos

Frans Pekey Akui Roda Perekonomian Terganggu

Frans Pekey (FOTO: Robert Mboik/Cepos)

JAYAPURA-Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, mengaku sangat prihatin dengan aksi berlebihan yang dilakukan oleh oknum warga yang tergabung dalam pengiring  Jenazah Alm. Lukas Enembe ke rumah di Koya Tengah distrik Muara Tami pada Kamis (28/12).

   “Harapan dan keinginan kita semua adalah berjalan dengan nyaman dan aman dalam penuh damai suka cita,” kata PJ Walikota Jayapura, Dr Frans Pekey, Jumat (29/12)

  Ada sejumlah catatan, yang terkena dampak dari aksi masa yang dianggap berlebihan itu. Mulai dari kemacetan yang luar biasa, menganggu aktivitas masyarakat sepanjang hari kemarin, baik di Sentani Kabupaten Jayapura maupun di wilayah Kota Jayapura. Menggangu perputaran roda ekonomi masyarakat.

  “Adanya aksi pelemparan batu, insiden-insiden yang terjadi, bahkan  penjabat gubernur Papua Bapak Ridwan Rumasukun juga mengalami luka akibat pelemparan batu dan juga para aparat keamanan termasuk Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen,” terangnya dalam rilis yang diterima media ini.

   Selain itu, terjadi aksi pelemparan-pelemparan batu ke rumah warga, pertokoan, fasilitas umum yang terjadi di sepanjang jalan. Dimulai dari Kota Sentani Kabupaten Jayapura, wilayah Kota Jayapura.

   Kejadian itu juga menimbulkan aksi pembakaran objek vital Poliklinik pelayanan kesehatan milik TNI di Korem 172 di Waena dan pembakaran ruko di sekitranya. Kemudian berdampak pada beberapa insiden konflik perlawanan dari warga Non Papua. Itu semua dampak dari ekses aktivitas kemarin dalam rangka prosesi pengarakan jenazah Alm  Lukas Enembe.

   “Hanya karena massa yang sulit terkendali, kemudian membuat antipati sejumlah warga,” ungkap Pekey. (roy/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version