Site icon Cenderawasih Pos

Hasil Evaluasi, Ada 2000 Lebih Anak Terindikasi Stunting

Hingga saat ini, Pemkot Jayapura mencatat ada 2000 anak yang terindikasi mengalami stunting. Tampak sejumlah anak yang mengikuti lomba mewarnai di Gedung Graha Pena Papua baru-baru ini. (Dok/Cepos)

JAYAPURA– Ada sejumlah program strategis nasional yang menjadi prioritas   Pemerintah Kota Jayapura pada tahun 2024 ini.  Bahkan program-program ini sudah mulai dijalankan sejak 2022 dan 2023   lalu.

  Namun dari beberapa program strategis nasional ini masih ada beberapa yang masih membutuhkan kerjasama dan kerja keras pemerintah dan  semua pihak, termasuk masyarakat  untuk dapat meraih tingkat keberhasilan yang diinginkan.  Salah satu program prioritas yang menjadi perhatian pemerintah kota Jayapura adalah penanganan angka stunting di Kota Jayapura yang memang masih cukup tinggi.

   Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengakui, dari data yang dimilikinya angka stunting di Kota Jayapura masih cukup tinggi, bahkan hingga saat ini tercatat sudah mencapai 2000-an kasus.  Tingginya angka stunting ini salah satu penyebabnya karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk menyambut program-program yang dijalankan oleh pemerintah.

   “Hari ini kami melakukan rapat evaluasi tim percepatan dan penurunan stunting di kota Jayapura.  Untuk membahas pelaksanaan intervensi, bapak bunda Asuh stunting tahun 2023″ kata Frans Pekey, Kamis (18/1).

   Dia menjelaskan, Pemkot Jayapura menargetkan intervensi terhadap 25.000 jiwa di kota Jayapura selama tahun 2023. Namun sampai Desember 2023 baru mencapai 18.000 dari target 25.000. Hasilnya 2000 anak dinyatakan stunting atau dalam kondisi kurang gizi dan gizi buruk.

   “Ternyata  partisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu untuk memeriksakan anaknya, mengukur anaknya,  itu meningkat sampai di bulan Desember. Dengan peningkatan jumlah masyarakat yang datang periksa ternyata mengindikasikan juga bahwa di antara 18.000 itu ternyata yang stunting adalah 2000 anak” bebernya.

   Lanjut dia, semakin tinggi masyarakat datang,  ternyata kenaikan kasus  semakin tinggi.  Kalau selama ini dianggap kurang, ternyata masyarakat yang datang ke Posyandu  sedikit. Tetapi begitu partisipasi masyarakat ke Posyandu meningkat,   sampai Desember 2023 itu data kasus yang ditemukan juga meningkat.

   “Jadi kasus meningkat bukan karena kita gagal dalam penanganan,  tetapi meningkat karena jumlah masyarakat yang datang (ke Posyandu) itu semakin meningkat,” tambahnya. (roy/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version