Site icon Cenderawasih Pos

Tahun ini Dinkes Siapkan Rp 6 Miliar Untuk Stunting

Untuk mempercepat penanganan stunting, ibu-ibu yang mempunyai anak balita diharapkan untuk rutin  membawa anaknya ke posyandu untuk dilakukan pemeriksaan. tampak seorang ibu dan anaknya yang ikut kegiatan pemeriskaan kesehatan di Gereja GKI Alfa Omega Furia, akhir pekan kemarin.  (FOTO:Karel/Cepos)

JAYAPURA-Keseriusan Pemkot Jayapura untuk menangani stunting di Kota Jayapura masih terus dilakukan. Salah satunya dengan alokasi anggaran yang disiapkan untuk menangani stunting di Kota Jayapura pada tahun 2024 ini

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, tahun ini Pemkot Jayapura mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting sebesar Rp 6 miliar.

“Di Dinas Kesehatan tahun ini untuk anggaran stunting itu sekitar Rp 6 miliar,” kata Ni Nyoman Sri Antari, Senin (17/3).

   Dikatakan, stunting di Kota Jayapura masih cukup tinggi. Jumlah pada tahun 2023 lalu mencapai 2000-an kasus. Di satu sisi upaya penanganannya masih saja terus dilakukan oleh pemerintah.

Menurut dia, tingginya angka stunting di Kota Jayapura, sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor utama. Misalnya kesadaran orang tua membawa anaknya ke Posyandu. Selain itu karena faktor kesibukan orangtua bekerja, sehingga tidak sempat membawa anaknya ke Posyandu.

Saat ini pihaknya mencatat baru 25 persen bayi dan balita yang rutin mendatangi tempat Posyandu.

   “Persoalan utama di kita  untuk mengukur stunting itu adalah semua anak-anak balita itu harusnya dibawa ke Posyandu tetapi kenyataannya kita baru 25%,” ungkapnya.

    Karena itu, hampir dipastikan, masih banyak anak yang memiliki resiko terkena stunting di Kota Jayapura. Untuk partisipasi orangtua untuk mengikuti posyandu, pihaknya sedang mendorong perda yang bisa memberikan ruang bagi orangtua untuk ikut dalam kegiatan posyandu. Tidak saja bagi ASN tapi juga karyawan dan karyawati swasta juga bisa mengikuti Posyandu.

   “Kita juga sudah membuat Perda kalau seandainya sudah keluar akan kita berlakukan.  Karyawan-karyawati itu bisa mengambil cuti,  fakultatif sehari dan dia bisa mengakses atau mendatangi tempat Posyandu,” ujarnya.

   Dia menambahkan, penanganan  stunting itu juga dilakukan kepada  remaja putri dengan mendapatkan  tablet tambah darah, juga kepada ibu hamil, ibu menyusui. Selain itu, ada pemberian makanan tambahan,  kepada ibu hamil, kemudian bayi balita. Program makan bergizi ini akan  turun bersama-sama dengan dokter spesialis stunting, itu tidak hanya memberi makan.

   “Kalau sudah stunting sangat sulit untuk berubah tetapi yang harus dilakukan adalah pencegahannya.  Jadi ibu hamil tidak boleh anemia dan bagaimana caranya,  supaya itu tidak dialami oleh ibu hamil. Kemudian anak anak remaja putri, kita berikan tablet tambah darah. Kemudian pendidikan termasuk lansia dan sebagainya. Kita ajar juga dan itu pencegahan,” tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version