Site icon Cenderawasih Pos

ASN Diminta Jadi Bapak Asuh Bagi Anak Stunting

Pj Gubernur Papua saat melakukan kunjungan kerja, memberikan makanan gizi kepada salah satu anak, di Puskesmas Arso Barat, Rabu (8/11) (foto:Elfira/Cepos)

JAYAPURA – Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun mengajak aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Keerom, menjadi bapak asuh anak stunting. Hal ini guna mengatasi masalah kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang di wilayah tersebut.

   Hal ini disampaikan Gubernur Rumasukun dalam kunjungan kerjanya di Puskesmas Arso Barat, Kabupaten Keerom, Rabu (8/11). Adapun kehadiran gubernur ke Keerom dalam rangka penyerahan bantuan mempercepat penurunan stunting.

  “Kalau bisa bupati dan seluruh ASN di Keerom menjadi bapak asuh untuk anak yang kena stunting. Jika sekitar 400 anak mengalami stunting, mungkin 1 orang dibiayai selama 6 bulan dengan dua rak telur setiap bulannya. Kenapa kita harus lakukan ini, karena anak-anak ini yang diharapkan jadi generasi penerus pembangunan di tahun 2045 mendatang,” tegasnya.

   Sementara itu, data stunting hasil pengukuran 11 Distrik atau 12 Puskesmas di Keerom, terdapat 469 jumlah penderita stunting. Tertinggi berada di Arso Barat dengan 141 stunting. Sehingga itu diminta dukungan seluruh masyarakat di Keerom, karena penurunan stunting harus dilakukan secara bersama-sama, mesti ada kolaborasi dan tidak bisa sendiri-sendiri.

   “Tidak hanya di stunting juga, mesti sampai pada kegiatan pendidikan. Sehingga para anak-anak ini siap menghadapi perubahan di 2045 mendatang, dengan mengisi kemerdekaan untuk mengganti kita meneruskan pembangunan,” ungkapnya.

   Rumasukun juga mengajak Pemkot Jayapura kolaborasi tekan angka stungting hingga nol. Sebab, selain ke Kabupaten Keerom, Penjabat Gubernur Rumasukun juga mengunjungi Kampung Kayo Pulau, Kota Jayapura, bertemu pemerintah dan masyarakat setempat.

Sementara dalam kunjungan ke Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura, Penjabat Gubernur Rumasukun diantaranya menyerahkan bantuan paket bahan makanan, obat-obatan, buku bacaan, bibit, peralatan pengolahan serta cadangan pangan untuk keluarga resiko stunting sebanyak 54 ton. Selain itu, ada bantuan uang tunai untuk sejumlah masjid dan gereja serta paket pola hidup bersih dan sehat bagi keluarga resiko stunting.

   Selain itu dalam mencegah angka stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Papua, terus bergerak cepat mengatasi masalah stunting di bumi cenderawasih. Sebanyak 600 paket Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diserahkan kepada kader Posyandu dalam kunjungannya di Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom.

   Ketua TP PKK Papua, Linda Onibala mengatakan PHBS menjadi salah satu kunci penting dalam pencegahan dan penanganan stunting atau kekerdilan, selain pemberian makanan tambahan atau pemenuhan asupan gizi yang cukup serta seimbang. Menjaga tubuh dan lingkungan rumah tetap bersih, juga merupakan upaya penting dalam mencegah stunting.

   “Kita perlu membudayakan perilaku hidup sehat dan bersih di masyarakat mulai sejak sekarang. Sehingga itu kita berikan paket peralatan hidup bersih bagi keluarga beresiko stunting dalam setiap kunjungan kerja kami. Intinya pemenuhan gizi tetapi pola hidup bersih dan sehat mesti beriringan. Supaya bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dan stunting bisa kita tekan seminimal mungkin,” pungkasnya. (fia/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version