Site icon Cenderawasih Pos

Ada Oknum Manfaatkan Situasi

Pj Walikota Jayapura Dr Frans Pekey bersama pihak TNI saat memantau fasilitas dan bangunan milik TNI yang terbakar di Perum Bucen III Waena, Distrik Heram,  Kamis (28/12). (FOTO:Mboik/Cepos)

Frans Pekey Sampaikan Permohonan Maaf

JAYAPURA– Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey  sangat prihatin dengan peristiwa kebakaran yang dilakukan secara sengaja oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap ruko dan fasilitas milik Korem 172/PWY di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Dimana oknum pelaku itu diyakini  ikut menyusup dalam masa pengiring jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, pada Kamis (28/12) lalu.

   Karena itu, sebagai orang asli Papua,  Frans Pekey juga menyampaikan permohonan maafnya kepada para korban dan masyarakat Jayapura yang mengalami dampak dari peristiwa tersebut.

Dimana akibat dari konvoi yang mengantar jenazah almarhum Bapak Lukas Enembe, dengan begitu banyak masa ada ribuan masa kemudian ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan kesempatan suasana duka, mengganggu ketertiban umum.

   Bahkan ada juga yang melakukan aksi aksi lempar-lempar kaca sejumlah bangunan di pinggir jalan dan juga aksi membakar. Salah satunya membakar aset Korem dan juga beberapa ruko yang dibangun.

   “Karena itu, tentu saya sebagai orang Papua,  saya menyampaikan permohonan maaf kepada para korban,  termasuk juga pihak Korem juga dari Pemerintah Kota Jayapura sekaligus” kata Frans Pekey, Sabtu (30/12).

   Dia mengaku kejadian itu sangat disesalkan karena semestinya suasana duka itu berjalan tertib dan aman. Sebab, hanya mengantar jenazah lalu dimakamkan, tetapi justru faktor lain terjadi, di mana terjadi beberapa rentetan peristiwa kekerasan dan pengerusakan fasilitas umum dan milik  masyarakat.

   Sehubungan dengan peristiwa kebakaran yang melanda sejumlah ruko dan fasilitas milik Korem 172/PWY, Frans Pekey  juga menyampaikan permohonan maaf yang mendalam terhadap peristiwa tersebut. Dia mengaku pemadam kebakaran milik Pemkot Jayapura sedikit mengalami keterlambatan untuk membantu mempercepat proses pemadaman.

   Kondisi atau situasi keamanan yang kurang kondusif dan mencekam pada saat kejadian, hal inilah yang menghambat proses mobilisasi kendaraan pemadam kebakaran milik Pemkot Jayapura itu.  “Sedikit keterlambatan dalam upaya pemadaman kebakaran,  hanya semata-mata karena situasi.  Yang mencekam pada malam itu, sehingga keterlambatan dalam penanganan dari mobil pemadam kebakaran Pemkot Jayapura,” ujarnya.

   Itu dia berharap kepada para korban supaya tetap optimis dan tidak patah semangat, karena setiap persoalan yang terjadi pasti ada jalan keluarnya.  Pemerintah Kota Jayapura dan juga pihak-pihak terkait tentunya akan memberikan bantuan sesuai dengan aturan yang ada.

   Terkait peristiwa itu, Pemkot Jayapura juga telah menetapkan status masa tanggap darurat selama 7 hari pasca peristiwa tersebut dan menyalurkan bahan bantuan makanan kepada para korban.

  “Hari ini kita memberikan bantuan sembako,  dan masa tanggap darurat selama 7 hari dengan memberikan makanan siap saji sebanyak tiga kali sehari.  Dengan data yang ada,  lami juga akan membantu dalam menyelesaikan sejumlah administrasi dokumen kependudukannya, pendidikan dan lain sebagainya dan saya juga sudah minta inventarisir para korban dengan kebutuhannya sehingga nanti apa yang bisa kita bantu, kita siap membantu termasuk dengan ruko yang terbakar,” tambahnya. (roy/tri).

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version