Site icon Cenderawasih Pos

Giliran Pedagang Pasar Jibama Keluhkan Fasilitas Yang Tak Memadai Dalam Pasar

Kondisi Pasar Jibama yang dinilai kurang dalam kebersihan serta banyaknya los pasar yang sudah mulai rusak . (foto:Denny/ Cepos)

WAMENA– Usai pedagang pasar Potikelek mengeluhkan kondisi kebersihan dan saluran drainase yang tersumbat, kini giliran pedagang dari pasar Jibama yang mengeluh soal kondisi fasilitas dalam pasar yang tak memadai, dari banyaknya los yang rusak, kebersihan hingga masalah keamanan kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Pemprov Papua pegunungan

Ketua Asosiasi pasar Jibama Markisa Kogoya mengatakan pasar Jibama mengaku jika pasar ini merupakan sebagai pasar  titik sentral dari beberapa Kabupaten dari kawasan Papua Pegunungan yakni dari Kabupaten Yalimo, Kabupaten Mamberamo, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Jayawijaya itu sendiri.

“para pedagang khususnya mama -mama pasar Papua dari beberapa kabupaten ini mereka semua berdagang disini dengan kondisi pasar dan fasilitas yang sudah tidak memadai tapi mereka jualan seadanya untuk menunjang perekonomian mereka,” ungkapnya Selasa (2/4) kemarin

Mulai dari masalah kebersihan pasar ini juga kadang menjadi masalah utama karena petugas kebersihan khusus di dalam pasar ini ada 13  orang petugas kebersihan dan 5 orang lagi di tugaskan untuk bersihkan di kios-kios jadi total semua  ada 18 orang petugas kebersihan

“Tapi mereka ini  pemalas semua sehingga  kadang satu hari kerja 2-3 hari tidak kerja atau bersihkan  sampah sehingga terjadi penumpukan sampah di mana -mana, maka  beberapa waktu lalu saya sudah ajukan ke dinas untuk minta petugas kebersihan yang malas ini segera di ganti,” tegas Markisa

Ia juga mengaku untuk mengatasi kebersihan penumpukan sampah ini pihaknya berinisiatif  dan  undang masyarakat dari keluarga sendiri untuk datang bersihkan lalu mereka kerja bakti  secara suka rela dan bersihkan sampah dan cabut -cabut rumput di area pasar sampaikan ke terminal mobil, mereka itu kerja secara suka rela artinya hanya bantu jadi mereka tidak di gaji oleh siapa pun

Selain itu Markisa Kogoya menjelaskan dari 11 bangunan pasar  barak panjang yang di bangun di jamannya Bupati Budiman Kogoya dan David Hubi sekitar  tahun 200’an itu kayunya sudah banyak lapuk dan di makan rayap jadi kapan-kapan ketika angin kencang bisa roboh. Apalagi bangunan ke empat itu tiangnya sudah  goyang karena kayunya sama tiangnya sudah pada  lapuk semua (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version