Site icon Cenderawasih Pos

Terus Memaintenance Program KO-Sehat

dr. Silwanus A. Sumule, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah

JAYAPURA-Tahun 2024 Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah terus memaintenance Progam Kartu Papua Sehat (Ko-Sehat). Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Papua Tengah, dr. Silwanus A. Sumule, mengatakan dari Progam KO-Sehat ini berbagai hal terus dimenainance, misalnya jika tahun 2023, hanya bekerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit dibeberapa provinsi salah satunya di Provinsi Papua induk, maka ditahun 2024 ini, progam KO-Sehat ini akan memperluas kerjsama dengan klinik-klinik kesehatan.

  Selain bekerjasama dengan bidang, kesehatan KO-Sehat ini juga akan bekerjsama dengan tokoh agama, seperti misionasir misionaris disetiap wilayah baik di Papua Tengah sendiri, tapi juga beberapa Provinsi lainnya.Tidak hanya itu, Progam KO-Sehat juga bekerjasama dengan beberapa maskapai penerbangan. Tujuannya kata Sumule, untuk mendukung progam KO-Sehat berjalan dengan baik.

Adapun kerjasama dengan maskapai penerbangan ini, untuk membantu masyarakat yang berada diwilayah sulit dijangkau oleh pelayanan kesehatan. Sehingga jika ada pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara mendadak maka peran maskai menjadi garda utama menemput pasien terebut untuk dirujuk ke rumah sakit yang telah bekerjasama dengan Dinkes Papua tengah.

 “Misalnya jika ada pasien di daerah sulit, namun bisa dijangkau pesawat, maka maskapai yang jemput langsung ke tempat, kemudian bawa ke rumah sakit baik yang ada di papua tengah ataupun ke rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan kita,” jelas Sumule di Jayapura, Sabtu (6/4).

    Dikatakan meski anggaran untuk KO-Sehat ini tidak banyak, namun pihaknya berupaya untuk m   v  engoptimalkan dana tersebut sehingga dapat menghandel semua permasalahan kesehatan di Papua Tengah. “Besaran anggaran yang kami miliki sama dengan DOB yang lain, tapi bagaimana kami bisa mengoptimalkan anggaran yang ada untuk kesejahtraan masyarakat Papua Tengah,” tuturnya.

 Ddiapun menjelaskan Program KO-Sehat akan berjalan secara pararel dengan kartu BPJS.  Namun jika pasien yang dirawat dirumah sakit memiliki kartu BPJS kemudian biaya pengobatannya bisa dihandel melalui kartu BPJS, maka KO-Sehat tidak akan mengakomodir.

   Tetapi jika mayarakat asli Papua dirawat di rumah akit kemudian tidak memiliki kartu BPJS, maka KO-Sehat yang akan mengakomodir. “Tidak bisa dobel, jadi kalau sudah di handel BPJS, maka tidak lagi dihandel KO-Sehat, nanti jadi temuan,” tegasnya.

   Namun kelebihan dari KO-Sehat ini, dapat menghandel jenis penyakit yang tidak diakomodir oleh BPJS. Bahkan menurut Sumule, beberapa pasien dari Papua Tengah selama ini yang dirawat dibeberapa rumah sakit, biaya pengobatnnya tidak dihandel oleh BPJS, namun dengan adanya KO-Sehat, maka pembiayaan rumah sakit dari beberpa pasien diatasi.

“Misalnya ada pasien kita yang kecelakan karena kelaliannya sendiri, inikan tidak diakomodir BPJS, namun dengan adanya KO-Sehat, maka terbantu,” ujarnya.

Sumule mengatakan dari Progam KO-Sehat ini beberapa hal yang menjadi kendala yang sedang diperjuangkan oleh Dinkes Papua Tengah, diantaranya rumah singgah untuk pasien rujukan dan Mobil Ambulance, dua hal ini kata sumule menjadi penting diperjuangkan. Karena mengantisipasi pasien rujukan yang tidak memiliki keluarga.

Misalnya dari Timika dia rujuk ke Jayapura, tapi kendalanya tidak ada keluarga, nah hal inilah yang masih menjadi kendala kami untuk menampung pasien rujukan ini, sehingga dalam waktu ini kedepan kami mencoba bicara dengan misionaris yang ada di jaypura,”tuturnya.

Sumule menghimbau kepada masyarakat bahwa Progam KO-Sehat tidak memiliki Kartu khusus, namun masyarakat dapat menggunakan BPJS Kesehatan. Sebab akomodir pembiayaan menggunakan KO-Sehat, merujuk pada biaya yang diakomodir melalui kartu BPJS Kesehatan.(rel)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version