“Operator di lapangan tidak lakukan itu, sehingga data entitasnya, nangkring di kelas satu, dua dan tiga bertahun-tahun, dan secara kumulatif menghasilkan data yang fantastis, itu data residu. Data yang digunakan untuk laporan tersebut sudah tidak terupdate dengan baik. Operator sekolah di banyak wilayah masih belum melakukan pembaruan data secara maksimal, sehingga informasi yang ada bisa menyesatkan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor, Kamarudin, S.Pd, Rabu (6/11).
Sementara itu, masyarakat diharapkan tidak panik dengan data yang salah dan tetap mendukung upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di Kabupaten Biak Numfor. Pihak Dinas juga menghimbau kepada semua operator sekolah untuk segera memperbarui data di sistem Dapodik agar informasi yang tersedia lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan langkah-langkah perbaikan yang sedang dilakukan, diharapkan ke depan tidak ada lagi miss informasi terkait angka putus sekolah di Kabupaten Biak Numfor. (il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Brigjen Endra mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di wilayah Toladan dan Sentani. Warga yang…
Yang terbaru, dari pengusutan yang dilakukan pada jilid 2 kasus PON Papua, Kejaksaan Tinggi Papua…
Meski baru diumumkan secara resmi, namun keenam pemain tersebut sudah lebih dulu menyampaikan telah perpisahan…
Saat itu, korban bernama Sulton Fatahrau (15) sedang mengendarai sepeda motornya dan mengantar adiknya ke…
‘’Pemerintah daerah merasa perlu untuk melakukan pemantauan terhadap harga bahan pokok di Pasar Wamanggu Merauke…
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke Cendana Murti Nuryana Sri Hapsara, S.ST ditemui media ini…