Site icon Cenderawasih Pos

Tak Hanya Fokus Belajar Akademik, Tapi juga Belajar Etika dan Tanggung jawab

Pj Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey saat menyambangi siswa Port Numbay yang mengikuti pendidikan di Sekolah Genius Tangerang, Kamis (21/3). (FOTO:Mboik/Cepos)

Mengunjungi Anak-anak Port Numbay yang Menempuh Studi di Sekolah Genius Tanggerang

Ada 50 siswa asal Kota Jayapura saat ini sedang menjalani pendidikan di sekolah Genius yang terletak di Tangerang Banten Jawa Barat.  Puluhan siswa yang dibiayai dari dana Otsus Kota Jayapura ini terbagi di jenjang SMP dan SMA. Seperti apa kondisinya?

Laporan: Robert Mboik_Jayapura

Kamis (19/3) pekan kemarin, bersama pejabat Walikota Jayapura,  Dr. Frans Pekey, Cendrawasih Pos diajak untuk menyambangi  pusat pendidikan Sekolah Genius, untuk melihat    aktivitas dan perkembangan proses belajar  anak-anak tersebut. Mereka dikirim oleh pemerintah Kota Jayapura melalui pembiayaan dana Otsus, dan hampir satu tahun ini belajar di sekolah tersebut.   

  Puluhan anak anak yang dikirim ke sekolah Genius itu, kini sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan  baru yang diterapkan sekolah. Hal yang paling sederhana misalnya, soal kerapian berpakaian, kebersihan, mental, keberanian, cara berbicaranya, semuanya sudah benar-benar beda.

  Orang bilang beda kelas, memang ada benarnya juga. Meski sepintas berinteraksi dengan mereka, tapi terlilhat bahwa aturan dan metode pendidikan yang benar-benar diterapkan di lembaga pendidikan itu telah memberikan banyak perbedaan bagi anak anak itu.  Pihak sekolah  mengakui, anak anak yang dikirim di sekolah ini, bukanlah semata-mata  dari golongan anak dengan tingkat kecerdasan tinggi.

  Tapi memang mereka bergabung setelah dinyatakan lolos seleksi dalam beberapa tahap yang dilakukan oleh pihak sekolah. Ada beberapa anak pejabat Papua juga ikut di dalam program itu. Frans Pekey mengaku, mereka direkrut setelah mengikuti proses seleksi yang dilakukan oleh pihak Genius secara ketat.

   Program kerjasama dengan Genius dilakukan oleh Frans Pekey, setelah dia ditunjuk sebagai Pj Walikota Jayapura pada 2022 lalu. Pekey melihat jauh ke depan, bahwa anak-anak Port Numbay, harus memiliki kemampuan setara dengan anak anak Indonesia bagian barat lainya.

  Tidak saja bisa mendapatkan ijazah tapi mereka harus mengenyam pendidikan yang berkualitas agar bisa bersaing lebih banyak lagi, tidak saja di tingkat nasional,  bahkan tingkat internasional.

   Itu hanya dapat ditempuh salah satunya dengan menyambut kerjasama dengan pihak Genius, apalagi sekolah itu mempunyai visi dan misi  besar,  mempercepat pengembangan SDM anak anak Indonesia Timur. Frans Pekey kemudian mengirim puluhan anak anak Port Numbay ini ke sekolah Genius.

   Hasilnya memang sudah terlihat  perbedaannya. Di usia SMP dan SMA misalnya, anak-anak ini sudah punya konsep mengembangkan penelitian ilmiah di bidang sains dan lebih spesifik lagi ke dalam bidang kesehatan dan pertanian.

   Dalam kunjungan Kamis (19/3), lalu itu, Frans Pekey berkesempatan berinteraksi dengan anak anak itu. Sejumlah anak-anak ini,  mengungkapkan pengalaman mereka selama belajar di Genius. Ya, sesuai namanya, sekolah Genius, anak-anak tersebut terlihat cukup Genius, walau masih pemula.

  Salah satu siswa bernama Grace,  mengungkapkan pengalamannya selama bergabung di Genius. Sekolah yang berbasis riset itu sempat membuatnya ketar-ketir. Karena menurut dia, berbicara riset, tapi tidak mengetahui apa itu riset. Namun berkat bimbingan guru dan kemauan belajar yang kuat, lambat laun dia mengaku mulai tertarik dengan riset.

   Begitu juga beberapa rekan lainnya, sama-sama berbicara tentang riset. Uniknya riset-riset yang mulai dikembangkan itu diambil dari persoalan umum di Papua. Mulai dari masalah kesehatan, pertanian, persoalan kelangkaan BBM dan masih banyak lagi. Bahkan salah satu siswa sempat mengemukanan materi risetnya yang akan mengembangkan BBM dari kelapa hutan.

   Selain karena kelapa hutan sebagai bahan baku yang cukup tersedia, setidaknya ini menjadi langkah awal dari konsep berpikirnya, bagaimana mengatasi persoalan kelangkaan dan mahalnya BBM di Papua. Memang bicara mengenai riset ini bukan perkara mudah dan proses yang cepat, tapi itu membutuhkan waktu dan proses panjang. Tapi tidak ada salahnya jika itu dimulai dari sekarang.

   “Jadi kami beruntung sekolah disini, sekolah berbasis riset, awalnya itu berpikir sesuatu yang sangat sulit dan sulit. Tetapi setelah kami belajar ternyata ini terus mendorong kami untuk terus berinovasi melalui riset ini,” ujar Grace.

   Dalam pengembangan riset, seorang siswa dituntut untuk mencari ide, apa yang akan diriset. Kemudian mencari referensi untuk membantunya dalam penelitian selanjutnya, kemudian dibuat dalam bentuk proposal lalu dipresentasikan ke guru.

   Selanjutnya siswa harus melengkapi apa yang perlu dicari, dilengkapi dalam pengembangan riset dan proses itu akan terus berjalan sampai pada hasilnya. Guru hanya berperan membimbing dan mengarahkan, jadi siswa benar-benar dituntut untuk aktif. Hasil riset ini kemudian akan dilombakan bahkan sampai di tingkat nasional.

   Kemudian yang tidak kalah penting, mengenyam pendidikan di Genius ini, tidak saja fokus belajar akademik. Anak anak juga belajar banyak hal lain terutama  etika, tanggung jawab, kejujuran kerjasama dan banyak hal lainya.

  Termasuk  menggunakan Gadget semuanya diatur sedisiplin mungkin dan itu hanya atas permintaan guru pembibing. Karena gadget hanya dipakai untuk belajar, mencari referensi yang berhubungan dengan pendidikan  selama mereka belajar.

    Dalam kesempatan itu Pekey berharap, anak-anak ini tetap memiliki semangat dan motivasi untuk belajar meskipun harus jauh dari keluarga.  Yang tidak kalah penting harus mengikuti aturan yang diterapkan oleh pihak sekolah.

    Dia juga berpesan agar mengikuti proses pendidikan itu dengan baik, sehingga selanjutnya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan bisa kembali ke Papua untuk membangun Papua terutama bumi Port Numbay.

   “Jangan malas belajar tetap itu ikut aturan dan juga jangan lupa Tuhan,” harapnya (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version