Categories: FEATURES

Sekali Jalan Keliling Rp  8 Juta, Ada Sejumlah Spot Menarik untuk Dikunjungi

Kapal Youtefa yang Kembali Dioperasionalkan Untuk Perjalanan Wisata TelukYoutefa

Kapal wisata milik pemerintah Kota Jayapura sudah cukup lama dibeli, sempat beroperasi untuk melayani wisata masyarakat, namun kapal wisata ini kembali lama tak beroperasi. Kini, di awal tahun 2024, kapal ini difungsikan kembali agar memberi kontribusi bagi pendapatan asli daerah. Lantas seperti apa kondisi kapal Youtefa saat ini?

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

Lama tak terdengar beroperasi, Kapal wisata Teluk Youtefa, pekan kemarin digunakan jajaran Pemkot Jayapura untuk melakukan rapat koordinasi antar pimpinan OPD. Sembari rapat, kapal ini bergerak mengelilingi Teluk Youtefa yang dikenal dengan keindahannya.

   Selain digunakan untuk kepentingan Pemerintah Kota Jayapura, kapal ini kembali dibuka untuk melayani kebutuhan masyarakat, maupun instansi/lembaga kegiatan wisata di Teluk  Youtefa.    

  Karena memang, tujuan awal dari Kapal Wisata Teluk Yotefa, dihadirkan oleh Pemerintah Kota Jayapura untuk mendukung sektor  pariwisata  Kota Jayapura, terutama wisata bahari di kota Jayapura.  Sesuai namanya,  kapal Teluk Youtefa, disiapkan untuk menjelajahi kawasan seputar Teluk Yotefa dan sekitarnya, yang merupakan  salah satu spot  wisata di Kota Jayapura.

  Untuk menggunakan kapal ini,  pemerintah telah mematok harga senilai Rp 8 juta  untuk satu kali perjalanan pulang pergi. “Jadi kemana saja mau menggunakan jasa kapal ini, seharinya Rp  8 juta,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura,  J. Sitorus, Senin (14/1).

  Sejatinya didatangkan, kapal itu sudah seringkali berlayar, mengantar para tamu-tamu, mulai dari unsur pemerintahan, masyarakat, bahkan ada juga beberapa pegawai dari pemerintah pusat yang pernah berlayar mengitari Teluk yotefa bersama kapal ini.

   Diakui,  biaya Rp 8 juta ini memang tergolong mahal, namun hal ini disebabkan karena biaya operasional kapal yang juga tergolong cukup mahal. Sebagai contoh untuk sekali jalan operator harus menyiapkan bahan bakar kurang lebih sebanyak 200 liter yang jumlahnya mencapai Rp 2 juta lebih.

  Belum lagi kebutuhan air bersih dan kebutuhan perawatan rutin kapal itu.  Sehingga jika dikalkulasikan pemasukan dari kapal itu juga masih belum bisa berikan dampak secara ekonomi, terutama dalam hal peningkatan PAD  di Kota Jayapura.  Hal ini mengingat biaya operasionalnya yang cukup tinggi.

Page: 1 2

Juna Cepos

Recent Posts

Banyak Kasus Pelanggaran HAM Tak Tuntas

Indonesia sendiri meratifikasi kedua kovenan tersebut pada tahun 2006. Menurut Syufi, kedua instrumen tersebut memberikan…

12 hours ago

Kinerja Kejati Papua Dipertanyakan

Menurut Frits, penegakan hukum harus dilakukan secara profesional objektif dan akuntabel, serta menjunjung tinggi nilai-nilai…

13 hours ago

PAD Papua Tahun 2026 Diproyeksikan Turun Menjadi 2,3 Triliun

Pendapatan tersebut terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp563 miliar lebih. Pendapatan transfer sebesar…

13 hours ago

Polda Papua Siap Hadapi Berbagai Situasi Kontinjensi

Apel dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo, didampingi Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige…

14 hours ago

Mentan Klaim Masyarakat Menerima PSN

Menurutnya, PSN di Papua, termasuk di Merauke, dibangun untuk memenuhi kebutuhan beras daerah. Dalam prosesnya,…

14 hours ago

Pemerintah Siapkan 20 Ribu Hektare Sawah Baru di Papua

Mentan menegaskan bahwa pembukaan lahan sawah baru merupakan upaya pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas stok…

15 hours ago