Site icon Cenderawasih Pos

Masih Ada Keterbatasan, Namun Bisa Deteksi Dini Kasus Jantung dan Pasang Ring

Gedung Jantung Terpadu RSUD Jayapura berlantai empat di bagian depan komplesk RSUD Jayapura. (FOTO:Elfira/Cepos)

Melihat Fasilitas dan Pelayanan  Gedung Jantung Terpadu RS Jayapura

Perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat disinyalir menjadi salah satu penyebab penyakit jantung, tidak hanya di kota besar, tapi juga di Kota Jayapura. Karena itu, RS Jayapura selama beberapa tahun terakhir ini sudah memiliki fasiiltas/instalasi perawatan penyakit jantung.

Laporan: Elfira_Jayapura

Jantung tidak lagi identik dengan penyakit yang diderita orang usia lanjut. Namun, seiring dengan perubahan pola atau gaya hidup yang tidak sehat, saat ini juga banyak kalangan usia muda berpotensi terkena penyangkit serangan  jantung.

   Belum lama ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura juga menangani pasien yang terkena serangan jantung dengan usia 25 tahun. Wakil Direktur RSUD Jayapura, dr. Andreas Pekey, Sp.PD, menyebut usia muda bisa kena  jantung dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya begadang, merokok, kurang olahraga, kurang beraktivitas, cenderung mengkonsumsi makanan siap saji.

  “Hal hal itu yang merubah pola hidup manusia yang berakibat usia muda cenderung terserang jantung,” ucap Andreas, kepada Cenderawasih Pos, Selasa (5/3).

  Jika dulu usia 60 tahun ke atas barulah seseorang itu rawan kena serangan jantung, namun tidak dengan sekarang. Kata dr Andreas, sat ini, usia 25 hingga 40 tahun sudah bisa kena jantung.

  Lantas, apa yang dilakukan agar seseorang tidak mudah kena jantung? Menurut dr Andreas, terapkan pola hidup sehat, rajin berolahraga, makan makanan sehat, kurangi stres, tidak begadang dan lainnya.

  Menyikapi perubahan perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan dan rawan terkena penyakit serangan jantung ini, maka RS Jayapura juga telah menyiapkan fasilitas pelayanan penyakit jantung. Dokter Andreas menyebut jika rumah sakit yang berlokasi di Dok II itu merupakan salah satu rumah sakit yang memiliki pelayanan intervensi.

  “Bed (tempa tidur.red),  fasilitas rawat inapnya berjumlah 25-30 yang tersedia untuk layanan jantung,” ucapnya.

  Memiliki ruang jantung terpadu berlantai 4, kemampuan RS Jayapura sudah berada di 60 hingga 70 persen untuk penanganan pasien jantung, di bawah pimpinan dokter spesialis jantung.

  Andreas menyebut, suatu kemajuan di RSUD Jayapura dimana kasus kasus penanganan seperti cath lab dan pemasangan ring sudah berjalan. Bahkan, rumah sakit sudah menyiapkan ruangan yang representatif dengan Gedung Sentral Jantung Terpadu.

“Gedung itu sudah digunakan meski memiliki sedikit keterbatasan. Namun paling tidak untuk deteksi dini kasus kasus jantung, pembuluh darah bisa kita lakukan. Dengan begitu kita tahu dan dilakukan tindakan di RSUD Jayapura,” ucapnya.

   dr Andreas menyebut, dari segi penanganan Rumah Sakit Jayapura hanya belum bisa melakukan operasi jantung. Padahal kamar operasinya sudah dibuat, hanya saja belum memiliki tenaga medis.

  “Meski harus menunggu beberapa tahun kedepan baru memiliki tenaga itu untuk wilayah Papua.  Namun dokter jantung di RSUD Jayapura berjumlah tiga orang,” ujarnya.

  Sementara itu, untuk pasien jantung yang dirujuk ke luar seperti pembedahan jantung misalnya baypass, gangguan irama jantung yang perlu penanganan khusus maka dikrim ke luar.

  Sementara itu, Direktur RSUD Jayapura, drg Aloysius Giyai, MKes menyebut gedung Jantung Terpadu RS Jayapura berlantai empat. Dimana lantai empatnya adalah kantor, aula, ruang  diskusi untuk koas dan lain lain.

  Untuk lantai tiga sendiri terdapat ruang pelayanan jantung, lantai dua ruang ICU dan lantai satu adalah pelayanan jantung. “Untuk peralatannya semua sudah lengkap, ia termasuk ukuran rumah sakit pendidikan cukup lengkap bahkan Cath labnya sudah ada,” kata Aloysius.

  Dibangun pada tahun 2020 silam, gedung Jantung Terpadu RS Jayapura berlantai empat itu alat alatnya lebih banyak menggunakan APBN. (*/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version