Site icon Cenderawasih Pos

Bas Suebu Apresiasi JJO atas Kerja Nyata Tangani Cycloops

Penyerahan dokumen laporan realisasi program penanaman pohon bambu di kawasan penyangga pegunungan cycloops,  kepada Barnabas Suebu, selaku penggagas  dan pemerhati lingkungan, Sabtu (27/1). (FOTO:Mboik Cepos)

JAYAPURA– Tokoh besar Papua, yang juga sebagai mantan Gubernur Papua, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Papua, secara khusus bagi Kadishut LH Papua, (JJO) dan jajaranya, yang telah melaksanakan program nyata dalam upaya penyelamatan cycklops melalui program   penanaman bambu sepanjang kawasan penyangga pegunungan cycloop.

“Terimakasih, terimakasih banyak. Apa yang sudah dikerjakan oleh kepala dinas kehutanan dan jajarannya ini, saya menyebutnya sebagai upaya penyelamatan, menyelamatkan makluk hidup, baik yang ada di pegunungan cycloop juga yang berdiam dibawa kaki cycloop,” kata Barnabas Suebu, Sabtu (27/1).

Bas Suebu menyebut, kerusakan kawasan penyangga gunung siklop saat ini  sudah sangat nyata dan  itu sangat mengancam ekosistem termasuk manusia yang tinggal di bawah kaki gunung siklop. Dia pun mengingatkan kembali bencana   alam dahsyat yang pernah terjadi pada tahun 2019 lalu telah memakan banyak korban hingga ratusan nyawa hilang dan tidak ditemukan sampai hari ini. 

Menurutnya ancaman bencana alam yang lebih dahsyat dari gunung siklop ini, masih mungkin  terjadi di waktu-waktu yang akan datang apabila tidak ada kepedulian masyarakat untuk menjaga kawasan penyangga cagar alam cycloop .

Karena itu, lanjut dia, upaya menyelamatkan cyckloop ini tidak hanya selesai diperencanaan, rapat-rapat, bahas dan lainya. Tapi yang sangat dibutuhkan saat ini adalah tindakannya nyata, walaupun nilainya sedikit tapi pengaruhnya sangat luar biasa.

“Saya tidak ada kerja lain lagi, kerjaan saya sekarang hanya urus lingkungan saja, sampai saya mati,” ujarnya.

Karena itu, mantan orang nomor satu di Papua ini meminta seluruh elemen masyarakat di kota maupun di kabupaten Jayapura supaya mendukung penuh program penyelamatan cagar alam cyckloop yang sudah dilaksanakan  oleh dinas kehutanan dan lingkungan hidup Papua, sejauh ini.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup Provinsi Papua,  Jan Jap Ormuseray menjelaskan, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup telah menyelesaikan program penanaman Bambu Petung di sepanjang kawasan penyangga cagar alam siklop dari Pasir Enam sampai di wilayah Maribu.

Di mana jumlah bambu yang sudah ditanam itu sebanyak lebih dari 60.000 pohon bambu di atas lahan sepanjang 60 KM  dari pasir ebam sampai Maribu Kabupaten Jayapura.

“Masih tersisa 18 kilometer itu karena ada banyak bibit yang rusak dan mati, mengingat bibit itu juga sebagian didatangkan dari Jogja dan Bogor. Tapi kami akan buru dalam dua bulan kedepan bisa diselesaikan, sehingga seluruh 78 kilometer ini bisa terealisasikan. Jadi laporan resmi kepada Gubernur Papua bahwa 60 kilometer ini sesuai dengan dokumen anggaran telah diselesaikan,” kata Jan Jap Ormuseray, di Kota Jayapura, Sabtu (27/1).

Dia menjelaskan program tersebut didukung penuh oleh PT Freeport Indonesia dan kementerian Kehutanan dan lingkungan hidup Republik Indonesia berawal dari gagasan mantan Gubernur Papua yang juga sebagai pemerhati lingkungan,  Barnabas Suebu.

Sementara itu untuk program penanamannya melibatkan hampir seluruh masyarakat lokal di kawasan program penyelamatan Gunung cycloop itu.  Pihaknya juga mengakui Keterlibatan Masyarakat patut diapresiasi terutama Bagaimana kesadaran mereka untuk ikut menanam pohon karena memang pohon yang ditanami ini sangat penting. 

Namun di samping itu pemerintah ingin mengajak masyarakat agar memiliki kesadaran menjaga siklop dan juga melalui program ini bisa menanamkan kesadaran untuk sama-sama berkomitmen menjaga kawasan penyangga cagar alam cycloop agar tidak rusak. (roy/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version