Site icon Cenderawasih Pos

Hujan Deras, Daerah Rawan Banjir Kembali Tergenang 

Air di sungai Komplek  SMAN 4 Jayapura di Entrop, yang sudah meluap dan naik ke jalan. Untuk  antisipasi warga melakukan penutupan jalan supaya air tidak masuk ke rumah, Selasa (19/3) tadi malam. (foto:Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Hujan deras mengguyur Kota Jayapura, sejak sore hari sekira pukul 18.30 WIT. Hujan dengan intensitas tinggi ini bahkan terus  terjadi, hingga pukul 22.00 hujan mulai reda. Akibat hujan deras ini, sejumlah wilayah di Kota Jayapura terjadi banjir bahkan ada pohon roboh menimpa kendaraan yang melintas di Entrop. Tidak hanya di kawasan Entrop, luapan air juga terjadi di kawasan Abepura, terutama di sekitar Pasar Youtefa  yang dekat muara sungai.

  Dari pantauan Cenderawasih Pos, di beberapa wilayah yang menjadi langganan banjir, seperti di Kali Entrop yang ada SMAN 4 Jayapura, air sampai meluap ke jalan. Bahkan  ada y ang masuk ke rumah rumah warga yang ada di depan dan belakang.

    Banyak kendaraan warga yang terpaksa dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi dan warga sibuk mengemas  pakaian maupun perabot rumah tangga dan peralatan listrik. Ada juga rumah warga yang sudah kemasukan air akhirnya langsung  dikuras dengan menggunakan ember atau gayung.

   Tahir warga Entrop mengatakan, hujan deras yang cukup lama yang terjadi sekira pukul 18.45 WIT menyebabkan banjir air masuk di komplek warga yang bermukim di  SMAN 4 Entrop, karena sungai di sana airnya sudah penuh akhirnya air naik sampai ke jalan dan rumah rumah warga. Air dari kali ini kemudian berputar dan keluar di depan CV Thomas.

  “Banjir kali ini memang bikin panik kita, karena sungai Entrop airnya sudah naik ke jalan dan ke rumah rumah  warga, tapi untungnya hujan berlangsung tidak lama,  maka air di sungai juga perlahan lahan cepat kembali surut dan air di jalan juga ikut turun termasuk di saluran got warga,”katanya.

  Hal Senada juga dikatakan Sahid warga penghuni kos di Gang Mangga Komplek SMAN 4 Jayapura di Entrop, ia mengaku dampak dari hujan deras tersebut air sampai masuk ke kosnya yang ada di bagian belakang dapur karena saluran gotnya penuh. Sehingga ia terpaksa harus menguras air yang masuk ke rumah namum ini tidak berlangsung lama.

   Sahid berharap, supaya setiap kali hujan deras tidak terjadi banjir khusus di wilayah kompleks SMAN 4 Entrop hingga di bagian belakang rumah warga, diharapkan pemerintah bisa melakukan pengerukan sedimen di sungai  atau kali entrop secara rutin supaya saat hujan deras air bisa lancar mengalirnya dan tidak sampai air naik ke jalan atau ke rumah rumah warga.

    Selain itu, setiap kali hujan deras di sungai pastinya banyak sampah, botol minuman maupun rating pohon dan kayu yang terbawa ke sungai akhirnya membuat sumbatan air tidak lancar dan menyebabkan saluran air juga tersumbat, maka pemerintah harus tegas kepada kelompok warga yang masih sering merusak lingkungan seperti melakukan perambahan hutan untuk dibuat ladang dan pemukiman.

   Pasalnya, setiap kali hujan deras banyak ranting dan pohon yang terbawa ke sungai dan airnya juga berwarna coklat, ini menandakan bahwa kondisi hutan sudah tidak normal lagi, karena setiap kali hujan tidak ada penyerapan air dan penahan air di hutan akhirnya air dan rating pohon maupun kayu  terbawa dari hutan ke sungai beserta  air keruh yang berwarna coklat.

   Sementara itu, hujan mulai reda sekira pukul 22. 42 WIT warga sudah mulai bersih bersih rumah yang terdampak banjir dan mengembalikan kendaraannya yang di parkirkan di tempat yang lebih tinggi.

   Terkait potensi hujan deras ini, Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V  Badan Metrologi (BMKG) mengimbau untuk  masyarakat yg tinggal di wilayah rawan bencana banjir maupun longsor agar meningkatkn kewaspadaan.

   “Kami menghimbau warga masyarakat yg tinggal di wilayah rawan bencana banjir maupun longsor agar meningkatkn kewaspadaan, tidak tidur nyenyak, tetap berjaga,” Ezri Ronsumbre saat dihubungi melalui aplikasi whatsapp,  Selasa (19/3) malam.

    Ia menyampaikan bila memungkinkan mungkin bisa mengamankan diri sementara ke tempat yang aman.  Lebih lanjut, Ezri  sampaikan curah hujan  kurang lebih 3 jam terakhir sudah melebihi 120 mm di Jayapura Utara atau kategori hujan sangat lebat/ekstrim.

    “Kami prediksikan hujan masih akan terjadi hingga, Selasa (20/3) pukul 00.30 WIT, Awan hujan masih sangat masif di berbagai wilayah di Papua termasuk Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi hingga Waropen,” jelasnya.

    Ia melanjutkan bulan maret memang secara klimatologis hujannya masih cukup tinggi di kota Jayapura dan sekitarnya, angin monsun asia msih mendominasi sehingga apabila ada gangguan di atmosfer sangat mudah meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan penyebab hujan lebat.(dil/cr-278/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version