Site icon Cenderawasih Pos

Skenario Pembunuhan Terencana Matang

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo

JAYAPURA – Terkait perkembangan tiga pelaku pembunuhan seorang aktivis Michele Kurisi yang tewas terbunuh di Distrik Kimbim, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada 28 Agustus lalu akhirnya diperoleh perkembangan.

Hasil penyidikan yang dilakukan Sat Reskrim Umum Polda Papua mendapati  ketiga pelaku memiliki peran yang berbeda. Ketiganya kini masih dilakukan penahanan sedangkan empat lainnya dalam status pencarian.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo  menjelaskan bahwa penyidikan masih berlangsung intensif untuk mengungkap dan menangkap keempat pelaku yang masih berstatus buronan kepolisian.

Kabid Humas mengatakan dari pengakuan para pelaku diketahui bahwa tersangka PM mengambil peran sebagai mata-mata. Ia yang menyampaikan informasi terkait aktifitas Michele kepada tim yang akan mengeksekusi korban.

Lalu AW merupakan sosok sentral sebagai pihak yang menyiapkan skenario perencanaan pembunuhan dan RK yang menjadi pengemudi kendaraan dan yang membawa korban.

“Jadi ada yang bagian mencari informasi kemudian  meneruskan informasi tersebut, ada yang menjadi driver dan ada yang menyeting semua. Pelan – pelan akan kami ungkap,” kata Benny, Jumat (13/10) di Polda Papua.

Untuk motif pembunuhannya sendiri, para pelaku menduga jika Michele merupakan mata-mata dari aparat keamanan yang sengaja dikirim untuk mengambil data pengungsi masyarakat Nduga. Dari situlah kecurigaan ini terus berkembang dan akhirnya disusun rencana untuk menghabisi.

Dikatakan, peristiwa ini terkuak saat ibu kandung korban, pada tanggal 29 Agustus 2023 mengetahui kejadian yang menimpa anaknya melalui media sosial Facebook bahwa putrinya telah menjadi korban penganiayaan yang berujung pada kematian.

“Korban telah dianiaya hingga meninggal dunia oleh sejumlah orang, dan ibu korban mengetahui hal ini dua hari setelah anaknya berpamitan untuk pergi ke Kota Wamena,” kata Kombes Pol. Benny.

“Motif di balik pembunuhan tersebut diduga terkait dugaan bahwa korban merupakan mata-mata dari aparat keamanan,” tambah Benny. Penyidikan ini terus berlanjut, dan polisi berkomitmen untuk memastikan bahwa keadilan akan ditegakkan dan para pelaku harus bertanggung jawab atas tindakan keji yang dilakukan.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk membantu dengan memberikan informasi yang relevan demi kelancaran penyelidikan lebih lanjut,” tegas Kabid Humas. (ade/wen)

Exit mobile version