Site icon Cenderawasih Pos

Overload dan Tertidur Saat Kapal Tenggelam

Tim gabungan dari Polairud dan Basarnas saat membawa korban ke dermaga Polairud Polda Papua di Kota Jayapura, Selasa (10/9) (Foto, Polairud Polda Papua)

JAYAPURA – Kapal KLM Minasa Bakti GT21 dilaporkan tenggelam di perairan Demta kabupaten Jayapura, Papua pada, Selasa (10/9). Kejadian ini terjadi sekira pukul 10.00 WIT dengan penyebab diduga mengalami kebocoran dan trouble mesin serta membawa muatan melebihi kapasitas atau overload.

Kepala Kantor SAR Jayapura, Anton Sucipto, ST membenarkan informasi tersebut saat di hubungi Cenderawasih Pos. Ia mengatakan kurang lebih sebanyak 8 kru kapal ada di dalam kapal tersebut ikut tengelam. Untungnya semuanya bisa menyelamatkan diri. Delapan kru kapal tersebut adalah Capt Hiiman (42), Akuarius (53), La Bahtiar (38), Jhon Lee (27),  Herman (32), M Yusuf (35),  Imam Salahuddin (48)  dan Daetoho (38).

Kepala Kantor SAR itu mengaku, dirinya mendapatkan informasi dari dari Ibu Caca salah seorang karyawati di PT Cantika Bahari terkait dengan tenggelamnya kapal tersebut.  “Kurang lebih pada pukul 10.30 WIT kita mendapatkan laporan dari ibu Caca, beliau adalah kariawati PT. Cantika Bahari yang mana menginformasikan bawasanya Kapal Minahasa Bakti mengalami kebocoran dan trouble mesin,” jelas Anton.

Kapal Minasa Bakti dilaporkan tenggelam setelah dari  pelabuhan Porasko Jayapura menuju Mambramo dengan membawa bahan bangunan seperti semen 2,4 ton, ciping sebanyak 4 truk, besi dan masi banyak lainnya. Untungnya dari insiden ini 8 kru kapal dinyatakan selamat dan sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum. Operasi penyelamatan pun dipimpin langsung Wadir Polairud Polda Papua, AKBP Herzoni Saragih.

Kepada Cenderawasih Pos AKBP Herzoni mengatakan bahwa ia dan anggotanya star dari Polda Papua sekira pukul 12.30 WIT dengan mengunakan kapal patroli laut milik Polairud Polda Papua dan tiba di Demta atau TKP pada sekitar pukul 14.00 WIT. Tiba di TKP Anggota Polairud dan Basarnas langsung evakuasi korban sekira satu jam lebih lamanya, setelah sebelumnya Polsek Demta mengevakuasi delapan korban tersebut ke daratan.

Setelah semuanya dinyatakan selamat dan aman pada pukul 14.20 WIT tim gabungan pun membawa delapan kru kapal itu ke pelabuhan Polairud Polda Papua pukul 17:20 WIT. Namun semua barang muatan kapal tersebut tak ada yang terselamatkan.

Sementara itu Capt Hiiman mengaku pada saat kejadian ia sedang dalam posisi tidur, tidak lama setelah itu sekira pukul 09.00 WIT,  dia melihat mesin kapal sudah tengelam. “Saya posisi di kamar tidur, pas mendengar kelainan suara mesin saya terbangun, ada anak buah yang sampaikan begitu bangun air sudah banyak dalam kapal. Sekira pukul 09.00 WIT saya bangun,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos.

Saat itu kata dia posisi mesin masih dalam keadaan bunyi tetapi tidak ada tenaga untuk berjalan. Lanjutnya Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 10.00 WIT. Diceritakannya bawah ia dan anak buahnya sepat berusaha untuk mengeluarkan air dari dalam kapal dengan mengunakan mesin Alkon. Namun usahanya itu tidak membuahkan hasil karena air yang keluar tidak sebanding banyaknya dengan air yang masuk kedalam kapal.

Capt Hiiman mengaku bersyukur bisa selamat dari Insiden tersebut meski sempat pasrah dan merasa dirinya akan segera dipanggil yang kuasa. Ia mengatakan meski terombang ambing di tengah laut tak ada rasa ketakutan yang menghantui kami tetap memilih bersikap tenang tanpa panik.

Dia mengatakan, ketika karam, kapal kayu tidak langsung tenggelam. Setelah kapalnya penuh dengan air, beberapa saat kemudian baru benar-benar tenggelam. Seakan tak habis ide demi menyelamatkan diri dari insiden maut itu kedelapan kru kapal tersebut dengan sigap membuat rakitan dari drum fiber untuk bertahan diatas permukaan laut sebelum tim penyelamat dari Polsek Demta, Polairud dari Polda Papua dan Basarnas tiba. (kar/dil/ade)

Exit mobile version