Site icon Cenderawasih Pos

Jumlah Perawat di Tanah Papua Mencukupi, Tapi Belum Merata

Para perawat usai jalan sehat di Kantor Dinkes Papua, Jumat (8/3) (FOTO:Elfira/Cepos)

JAYAPURA – Memasuki usia ke 50 tahun bagi persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI), telah ada 16 ribu perawat yang tersebar di 29 kabupaten/kota di tanah Papua.

Ketua DPW PPNI Provinsi Papua, Dr. Jems K.R, S.Kep.Ns., M.Sc, menyebut 16 ribu perawat tersebut belum termasuk mereka yang belum terdaftar atau sudah teregistrasi. Terutama perawat yang ada di daerah pedalaman.

“Untuk di kota sendiri hampir 100 persen semua teregistrasi, namun untuk di daerah pedalaman Papua sebagian belum,” ucap Jems, usai jalan sehat dan donor darah yang digelar di Kantor Dinas Kesehatan, dalam rangka HUT PPNI tahun emas, Jumat (8/3).

Menurut Jems, secara matematis jumlah tersebut sudah memenuhi kebutuhan masyarat di tanah Papua. Namun data Kemenkes, yang menjadi persoalan saat ini baik di DPW maupun Dinkes adalah persoalan penempatannya.

“Untuk penempatan para perawat dikembalikan ke masing masing pemerintah daerah setempat,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan tingkat kesejahteraan perawat, Jems menyebut indikator  kesejahteraan perawat parameternya adalah besaran UMP yang diterima dari setiap kabupaten/kota.

“Namun jika berbicara dari segi pelayanan, sebenarnya pelayanan seperti di rumah sakit atau Puskesmas maka mereka perlu diperhatikan oleh Kepala Puskesmas, Direktur RS maupun Dinkes setempat. Harus memperhitungkan kesejahteraan perawat baik dari segi penggajian ataupun keselamatan kerja,” kata Jems.

Sebab lanjut Jems, perawat mempunyai risiko tinggi terhadap keselamatan kerja. Bukan soal  tindakan yang diberikan kepada pasien saat itu, melainkan sering terjadi konflik antara masyarakat dengan tenaga kesehatan itu sendiri.

“Tenaga kesehatan yang paling pertama menghadapi masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan di masyarakat,” tegasnya.

Bertepatan pada peringatan PPNI yang jatuh pada 17 Maret mendatang, Jems berpesan kepada perawat untuk tetap peduli dan bersinergi dalam penanganan stunting, PTM dan imunisasi.

Sebagaimana HUT PPNI tahun emas mengangkat tema peduli untuk bersinergi dalam penanganan stunting, PTM dan imunisasi.

“Di masa 50 tahun keemasan, kita menjunjung tinnggi tugas dan tanggung jawab sebagai perawat. Menjaga kode etik keperawtan, tetap peduli terhadap pelayanan yang dilakukan  terhadap masyarakat yang ditangani dan mengedepankan pelayanan yang care kepada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, menyambut HUT PPNI yang diperingati pada 17 Maret mendatang. DPW PPNI Papua menggelar jalan sehat, donor darah, pameran dan aksi bersih bersih sampah. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version