Site icon Cenderawasih Pos

900 Prajurit Siap Amankan Tapal Batas RI-PNG di Papua Selatan

Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, bersama Danlantamal XI Merauke Brigjen TNI (Mar) Gator Mardiyono, SH, MH dan Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo, SIP, M.Si, saat meninjau patok batas negara RI-PNG di Pos Torasi, Distrik Sota Merauke, Papua Selatan, Rabu, (28/6). (FOTO:Ist/Cepos)

MERAUKE – Sebanyak 900 prajurit  dari Yonif Raider Khusus (RK) 111/Karma asal Banda Aceh dan Yonif 726/Tamalatea asal Makassar, Sulawesi Selatan, siap mengamankan tapal batas antara Republik Indonesia-PNG  sepanjang Kabupaten Merauke dan Boven Digoel, di Provinsi Papua Selatan kurang lebih 9 bulan kedepan.  Ratusan prajurit tersebut tiba dengan KRI di Pelabuhan Umum Yos Sudarso  Merauke, Kamis (3/8).

Setelah sandar,  Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo langsung melakukan upacara penyambutan di Dermaga Pelabhan Merauke. Pj Gubernur Papua Selatan Dr.Ir. Aplo Safanpo, ST, MT, bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, Danlantamal XI Merauke Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono dan sejumlah komandan satuan turut melakukan penyambutan.

Yonif Raider Khusus (RK) 111/Karma asal Banda Aceh dan Yonif 726/Tamalatea asal Makassar, Sulawesi Selatan akan menggantikan Yonif 511/DY dan Yonif 725/Wrg yang sudah bertugas selama kurang lebih 11 bulan.   

Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo, saat penyambutan tersebut mengungkapkan bahwa tugas yang diemban selama berada di Papua Selatan adalah untuk membantu Kodam XVII/Cenderawasih dalam melaksanakan operasi yang digelar di wilayah Papua.

Pengamanan  perbatasan wilayah darat bersifat  strategis, merupakan salah satu tugas TNI AD dalam melaksanakan operasi meliter perang dan operasi meliter selain perang sebagaimana tercantum dalam UU RI Nomor 34 tahun 2024.

‘’Tugas ini  merupakan kepercayaan yang  negara dan disyukuri, karena yang kalin laksanakan merupakan wujud bakti terhadap rakyat dan negara yang kita cintai. Oleh karena itu, kepercayaan ini harus dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan kesungguhan, ikhlas, penung semangat serta dilandasi dengan sikap disiplin yang tinggi bagi prajurit tempur,’’ katanya.

Danrem juga mengingatkan agar selama melaksanakan tugas, harus mnejadi prajurit Anim Ti Waninggap dengan arti, kami saudara yang baik  yang bertaqwa, profesional, moralitas dan integritas dalam setiap tugasnya, serta berpedoman pada prosedur yang telah ditetapkan dari komando atas. (ulo/wen) 

Exit mobile version