Site icon Cenderawasih Pos

Gerindra Pindahkan Dukungan, JBR – Hadir Kecewa

Jhony Banua Rouw bersama Darwis Massi dan tim Koalisi Perubahan ketika memberikan keterangan pers di @Home Hotel, Tanah Hitam, Rabu (28/8). (foto:Karel/Cepos)

JAYAPURA – Kata politik itu dinamis dan sulit diprediksi karena bisa pindah dalam sekejap mata nampaknya benar adanya. Namun ada juga yang menyebut bahwa politik juga memiliki etika nampaknya kalimat tersebut tak bisa dipungkiri. Ini seperti yang dirasa pasangan Jhony Banua Rouw (JBR) dan H Darwis Massi (Hadir) usai “diprank” oleh Partai Gerindra.

Bagaimana tidak dengan dokumen dukungan kepada pasangan ini, tiba – tiba dimasa injury time dukungan justru berbalik arah. Tak hanya itu, dari beberapa kali pertemuan ABR – Hadir, logo partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu juga sudah ikut digabung berjejer dengan partai lainnya. Damun dari pencabutan  dukungan ini alhasil tim koalisi perubahan harus bergerak cepat menata kembali dokumen dengan mengeluarkan semua yang berkaitan dengan Gerindra.

Terkait hal itu JBR mengaku tidak keberatan, sebab tanpa Gerindra pun mereka tetap memenuhi syarat   kepartaian.

“Sebenarnya tidak masalah. Hanya yang kami sayangkan adalah disini Gerindra ini tidak punya komitment. Padahal sudah bersama tapi H-1 jelang tahapan pendaftaran dibuka, Ketua DPD, Yani menarik dukungannya,” jelas JBR, Rabu (28/8).

Jhony menyebut dalam politik meski dinamis, komitmen harus tetap dijaga.

“Sebagai sesama partai politik, saya harap hal semacam ini tidak boleh terjadi lagi, kita harus saling jaga kebersamaan ini dengan baik,” tuturnya.

Didampingi Ketua Tim Koalisi, Otniel Deda, Jhony menceritakan bahwa sedari awal dirinya memang tidak mendaftar di Gerindra Papua. akan tetapi dirinya diminta oleh Ketua DPD Gerindra Papua, Yanni untuk mendaftar di Jakarta dan itu dilakukan.

“Kami bahkan sering komunikasi hingga sudah tanda tangan bergabung dalam koalisi kami. Mereka (Gerindra) ikut hadir dan tanda tangan untuk mendukung tapi H -1 Gerindra mencabut dukungan,” ceritanya. 

“Tapi tidak apa -apa, tanpa Gerindra kami masih bisa tetap mendaftar,” tambahnya.

“Yang kita sayangkan adalah bahwa seseorang yang mau menjadi pemimpin di Kabupaten Sarmi, tetapi tidak bisa berpegang pada komitmennya lalu bagaimana mau jadi pemimpin.

“Artinya pemimpin itu harus komitmen dengan pembicaraan awal, kalau dengan hal kecil ini sudah tidak komitmen bagaimana mau memimpin rakyatnya,” terang Banua Rouw ditepis dengan senyuman.

Sementara keterangan lain  disampaikan bahwa untuk proses pendaftaran pasangan ini pihaknya tidak akan membawa masa pendukung. Hal itu dilakukan karena memahami kondisi yang sempit dan rentan macet.

“Koalisi Perubahan ini bersepakat pendaftaran hanya diikuti tim kerja, LO, dan pengurus pengurus partai politik,” kata Otniel. 

“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, mungkin ingin bersama kami ke KPU, tapi karena kondisi kantor KPU ini kecil dan lokasinya terbatas, jadi tim yang ikut dalam proses pendaftaran juga dibatasi.

Untuk tahapan pendaftaran direncanakan siang ini pukul 11.00 WIT dan tidak ada acara acara khusus yang dilakukan. Keduanya ingin momentum tersebut dilaksanakan secara sesederhana mungkin. Nantinya setelah tahapan pendaftaran, akan menggelar ibadah syukur bersama seluruh masyarakat di Kota Jayapura. Pasangan ini awalnya mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem, PKS, Gelora, Hanura, PSI dan Gerindra.

“Ini menjadi satu pelajaran ke depan masalah komitmen dan juga secara etika perlu dibicarakan secara bersama-sama, sehingga organisasi untuk kita mengurus rakyat cikal bakalnya ada di partai. Pemimpin harus menjadi teladan, apa yang dibicarakan apa yang kita kata, itu harus sekata,” pungkas Otniel. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version