Site icon Cenderawasih Pos

Rasa Aman dan Askesibilitas Perlu Dipersiapkan

Boy Markus Dawir (BMD) ketika berdiskusi dengan Direktur Cenderawasih Pos, Nurul Hidayah di Graha Pena Papua, Rabu (3/7). (foto:Gamel/Cepos)

JAYAPURA  Pesta Demokrasi Pilkada Gubernur Bupati dan Wali Kota tinggal menghitung hari. Pada 27 Agustus 2024 nanti paling tidak sudah harus ada nama – nama bakal calon yang mendaftar di KPU Papua.

  Untuk posisi Gubernur Papua, beberapa yang terdengar saat ini adalah sosok seperti Paulus Waterpauw, Mathius Fakhiri, Yunus Wonda,  dan Benhur Tomi Mano. Mereka akan mengisi posisi kosong satu Papua alias kursi panas gubernur. Sedangkan posisi bakal calon kosong dua alias wakil gubernur nama – nama yang muncul adalah Boy Markus Dawir (BMD), Benyamin Arisoy maupun Yeremias Bisai.

  Untuk tingkat provinsi dipastikan bakal berlangsung menarik, karena semua tokoh merupakan sosok yang memahami betul tentang Papua. Artinya semua pemain dari Papua, bukan dari luar yang masuk  bertarung.

  Dari nama – nama di atas sebagian besar juga telah menyambangi Kantor Graha Pena Jayapura dan yang terbaru adalah sosok Boy Markus Dawir. Politisi Partai Demokrat Provinsi Papua ini pada Rabu (3/7) mendatangi redaksi Cepos Online dan berdiskusi dalam Talkshow Pemilugrafi.

Disini ia menyampaikan konsep pembangunan yang menurutnya perlu dijalankan. Boy menyebut dengan adanya pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB)  otomatis ada pemotongan anggaran yang cukup signifikan di Papua induk.

  Papua yang dulunya pernah mengantongi APBD mencapai belasan triliun kini terjun bebas ke angka Rp 2 triliun lebih. Proses penyaluran dana yang langsung ditransfer dari pusat ke masing  – masing provinsi juga sempat membuat goyang system keuangan di Pemprov.

Disini Boy menyebut bahwa Papua perlu  mendata kembali potensi yang dimiliki. Tak hanya sektor jasa namun paling tidak sektor perikanan dan kelautan termasuk pertanian dan perkebunan atau bahkan pertambangan yang masih bisa dikelola menjadi  pendapatan bagi daerah.

  “Untuk sektor jasa saya pikir memang perlu strategi terobosan untuk mendongkrak pendapatan. Di sektor perikanan dan kelautan kita masih memiliki Biak dan Supiori termasuk Depapre, Kabupaten Jayapura yang bisa digarap. Memang butuh strategi agar potensi tadi tergarap baik,” katanya.

  Bicara potensi, ia merincikan beberapa kabupaten yang dianggap berpeluang untuk mendongkrak PAD yakni Kabupaten Jayapura dengan nikel,  Kabupaten Sarmi dengan pasir besi atau  minyak, Kabupaten Mamberamo Raya dengan potensi batu bara serta minyak bumi, Kabupaten Waropen dengan minyak atau gas, Kabupaten Yapen dengan minyaknya serta Kabupaten Biak yang juga menyimpan potensi minyak.

  “Saya pikir masih ada sektor lain mulai dari kehutanan, pariwisata dan pertambangan. Harus pintar – pintar mengelola biar menghasilkan pendapatan,” bebernya.

Selain itu, persoalan aksesibilitas yang menghubungkan  8 kabupaten ke provinsi perlu dihubungkan. Dikatakan pembangunan lebih cepat digenjot apabila seluruh akses bisa terhubung dengan baik. “Jangan untuk dari distrik ke kabupaten saja susah akhirnya  banyak pelayanan yang tidak bisa diberikan secara maksimal,” jelasnya.

  Masyarakat harus menunggu untuk bisa mendapatkan pelayanan ditingkat kabupaten sementara kebutuhan juga mendesak.

“Kalau ada produk dari kampung entah itu perkebunan maupun perikanan yang bisa dijual ke kota sepatutnya akses itu disiapkan secara  baik. Saya pikir pemerataan perlu dipercepat disini,” tambahnya.

  Lalu Boy melihat bahwa aspek keamanan daerah juga menentukan laju pertumbuhan.

Jika keamanan bisa terjamin maka dengan sendirinya roda perekonomian mulai dari mikro hingga yang lebih besar akan berjalan. Masyarakat bisa dengan nyaman bekerja dan akan terjadi perputaran uang termasuk masuknya investor.

  Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Sinode GPDI ini mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan mandate dari Partai Demokrat untuk bertarung di Provinsi Papua. Namun posisinya bukan sebagai gubernur melainkan wakil gubernur.

  Ini kata Boy karena melihat kondisi terkini mulai dari jumlah kursi dan atmosfir politik terakhir. “Politik juga  memiliki etika. Kemarin kami (Partai Demokrat) sudah memimpin selama 2 periode dan kami pikir ini waktunya untuk teman – teman lain. Tidak harus menjadi gubernur untuk bisa memberikan pelayanan. Posisi wakil juga masih bisa melayani,” tambahnya.

  Selain itu, pria yang memiliki basis massa di Saireri ini mengatakan bahwa saat ini masyarakat  sudah memiliki pilihan masing – masing. Telah memiliki figure siapa yang akan dipilih. Ia nampak tak ragu dengan basis suara yang dimiliki dimana wilayah Saireri menjadi satu kekuatan massa yang tak lagi diragukan untuk BMD.

  Bagaimana tidak, empat periode atau 20 tahun menjadi wakil rakyat setidaknya BMD telah mendorong sejumlah program untuk Kabupaten Biak, Yapen, Waropen, Supiori termasuk Mamberamo Raya. Iapun menanggapi soal sosok para calon pemimpin yang kata Boy memiliki segudang pengalaman.

  “Kalau kemampuan kandidat gubernur saya tak ragu. Disana ada pak Tomi Mano yang pernah 2 periode memimpin kota, ada pak Paulus Waterpauw yang pernah menjadi Kapolda Papua, Papua Barat bahkan Pj Gubernur. Kemudian ada pak Fakhiri yang  kini menjabat Kapolda Papua. Semua anak negeri yang punya visi baik untuk Papua,” pujinya.

  Boy juga menyatakan siap untuk posisi wakil karena diyakini ini akan menjadi pesta bersama dan ia siap menjadi bagian dalam pesta demokrasi.

“Saya kira semua calon memiliki peluang, tinggal seperti yang saya bilang bahwa masyarakat sudah memiliki gambaran soal siapa yang akan dipilih,” imbuhnya.

  Tanggapan lain disampaikan berkaitan dengan keharmonisan antara lembaga eksekutif dan legislative. Ini kata BMD perlu diperhatikan dimana baik  gubernur maupun DPR harus seiya sekata. Jangan gubernur ingin ini sementara DPR tidak setuju hingga akhirnya  program yang mau dijalankan akan terkendala.

  “Harus sevisi biar enak, sama – sama mendorong percepatan pembangunan sebab dulu pernah terjadi antara gubernur dan DPR nya tidak sinkron akhirnya mau apa – apa  selalu terkendala,” imbuhnya. Iapun berharap masyarakat bisa menyalurkan pilihannya pada November nanti.

“Yah kita tunggu saja tanggal mainnya, yang jelas saya siap untuk  digandeng dan maju sebagai wakil,” tutupnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version