Site icon Cenderawasih Pos

Penguatan Kurikulum Merdeka Bagi Guru Agama Hindu se-Papua

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Papua Pdt. Klemens Taran, S.Ag., saat membuka secara resmi kegiatan Penguatan Kurikulum Merdeka Bagi Guru Agama Hindu di  Grand Abe Hotel Kota Jayapura, Kamis (26/10) (Foto/Humas Kemenag for Cepos)

JAYAPURA– Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Pdt. Klemens Taran, S.Ag mengungkapkan bahwa integrasi merdeka belajar dengan moderasi beragama adalah untuk menjaga kerukunan umat beragama serta menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Oleh karena itu, penguatan moderasi beragama sangat penting untuk mengantarkan peserta didik untuk maju dan berkembang.

“Mewujudkan guru pendidikan agama Hindu yang moderat sebagai pelopor penguatan moderasi beragama, penguatan moderasi beragama sangat penting bagi guru agama Hindu karena pembelajaran adalah sesuatu yang sangat penting mengantarkan peserta didik untuk maju dan berkembang,” jelas Pdt. Klemens Taran, S.Ag., saat membuka secara resmi kegiatan “Penguatan Kurikulum Merdeka Bagi Guru Agama Hindu” dengan tema “Melalui Penguatan Kurikulum Merdeka Kita Siapkan Generasi Muda Hindu Yang Berkualitas dan Moderat”, bertempat Grand Abe Hotel Kota Jayapura, Kamis (26/10)

   Turut hadir Direktur Urusan Agama Hindu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, I Gusti Made Sunartha, S.Ag., MM, Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Drs. I Made Suwena Widiantara, Penyelenggara Hindu Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura selaku moderator, Wayan Wira Adyana, S.Ag., Ketua PHDI Provinsi Papua I Komang Alit Wardana , SE., MM, dan Ketua WHDI Provinsi Papua Ni Ketut Kabeningsih, S.Pd., MMPD. Untuk diketahui Made Sunarta sehari sebelumnya masih merupakan Direktur Pendidikan Hindu Kemenag RI.

    Kakanwil berharap agar guru dapat banyak mengajarkan kasih sayang antar sesama, mengedepankan sikap moderat, artinya bersikap di tengah-tengah, tidak ekstrim kanan/ ekstrim kiri.

“Guru memberi teladan bersikap moderat dalam beragama, membangun saling pengertian, mengelola keberagaman, dan memperkuat persatuan diantara umat beragama yang berbeda. Aset terbesar bangsa Indonesia adalah kerukunan, dan perbedaan di Indonesia bukanlah sumber perpecahan, melainkan potensi besar kehormatan bangsa Indonesia,” tambahnya.

    Kegiatan yang diinisiasi oleh Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Papua ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru agama Hindu dalam menyiapkan administrasi dan kelengkapan kegiatan pembelajaran, meningkatkan kompetensi dan wawasan guru agama Hindu dalam penerapan Kurikulum Merdeka, serta meningkatkan kemampuan inovasi guru agama Hindu dalam pengembangan media pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dimulai hari ini tanggal 26 hingga 28 Oktober 2023.

  Peserta kegiatan sebanyak 40 orang yang terdiri guru agama Hindu yang mengajar di sekolah-sekolah umum maupun guru agama Hindu yang mengajar di Pasraman dan Sekolah Minggu se-Provinsi Papua. (Humas/tri)

Exit mobile version