Site icon Cenderawasih Pos

Masih Harus Kerja Keras di Laga Pamungkas

Pemain Persipura Jayapura saat berduel dengan pemain Persekat di Stadion Mochtar, Pemalang, Sabtu (27/1) pekan lalu. (FOTO:MO Persipura)

1 Persekat v Persipura 1

JAYAPURA– Persipura Jayapura hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Persekat Tegal dalam babak playoff degradasi Liga 2 grup D yang berlangsung di Stadion Mochtar, Pemalang, Sabtu (27/1).

Persipura sebenarnya lebih dulu unggul lewat gol Azamat Baimatov pada menit ke-10, kemudian tuan rumah menyamakan kedudukan pada menit awal babak pertama lewat Kahar Muzakhar.

Dengan hasil ini, Persipura menempati peringkat kedua dengan koleksi 8 poin. Tentu tim kebanggaan masyarakat Papua itu harus kerja keras di laga pamungkas saat menjamu sang pemuncak klasemen PSCS Cilacap. Persipura wajib memang jika ingin bertahan pada kompetisi Liga 2.

Sebab jika bermain imbang tidak cukup bagi Yustinus Pae. Persekat yang berada pada peringkat ketiga dengan koleksi 6 poin sudah dipastikan akan menang WO atas Kalteng Putra.

Alhasil, Persekat akan memiliki 9 poin dengan surplus selisih 3 gol. Sementara Persipura saat ini baru surplus selisih 1 gol. Secara head to head, Persipura dan Persekat sama imbang. Sehingga kemenangan atas PSCS menjadi syarat bagi Persipura untuk bertahan.

Tapi hasil imbang atas Persekat sangat berarti bagi Persipura. Dengan begitu, mereka masih menghidupkan persaingan pada babak playoff. Andai gagal menahan imbang tuan rumah, maka Persipura dipastikan degradasi ke Liga 3.

Pelatih Persipura, Ricardo Salampessy tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang berhasil membawa pulang poin. Setidaknya, hasil ini cukup membantu mereka.

Dia juga menyebutkan jika penampilan Ian Kabes dan kolega pada babak pertama berjalan sesuai rencana. Namun tidak untuk babak kedua.

“Kami puji syukur kepada Tuhan, dalam tur ini bisa membawa pulang poin. Babak pertama anak-anak bermain bagus sesuai skema yang dilatih dan bisa mengontrol jalannya seluruh pertandingan serta bisa mencetak gol dan beberapa peluang,” ungkap Ricardo kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Minggu (28/1).

“Sayangnya di babak ke-2 anak-anak melakukan kesalahan dalam komunikasi dan koordinasi dalam bertahan sehingga lawan mampu memanfaatkan situasi hingga tercipta gol balasan dan membuat lawan mendapatkan momentum untuk lebih menekan kita,” sambungnya.

Dia juga menyayangkan kondisi pemainnya yang tak mampu mengontrol emosi sehingga apa yang mereka siapkan di babak kedua tidak bisa berjalan efektif.

“Ada beberapa rencana yang akan dilakukan untuk mengubah situasi pertandingan, namun tidak bisa berjalan karena pemain tidak mampu mengontrol emosi dalam bermain. Sehingga kami kehilangan kontrol pertandingan dan apa yang direncanakan tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Dia menyadari bahwa partai pamungkas akan menentukan nasib mereka. Sehingga dia berharap dukungan dan doa dari seluruh masyarakat agar mereka bisa memenangkan pertandingan. (eri/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version