Site icon Cenderawasih Pos

Bersihkan Aliran Sungai Jadi Rutinitas BWS Papua 

SAMPAH PASAR – Kondisi sampah botol plastic disamping  Kantor Damkar Pasar Youtefa yang menutupi  saluran air pasca hujan deras, Rabu (20/3). Ini juga menunjukkan kebiasaan warga yang tidak tertib dengan sampahnya. (foto:Gamel/Cepos)

JAYAPURA-Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua,  Nimbrot Rumaropen, ST, MT menyampaikan untuk penanganan banjir khusus di Kota Jayapura merupakan kegiatan rutinitas BWS tiap tahunnya.

   “Penanganan banjir khusus di Kota Jayapura kami dari BWS Papua adalah kegiatan rutin maupun kegiatan berkala, untuk sungai di dalam kota kami laksanakan tiap tahun,”kata Nimbrot kepada Cenderawasih Pos, Kamis (21/3).

    Nimbrot mengaku cukup banyak sungai di Jayapura yang harus  ditangani BWS. Walaupun dengan alokasi dana terbatas BWS tetap berusaha untuk menangani baebagai masalah yang ada di Papua khususnya Kota Jayapura.

   Diketahui saat ini BWS Papua telah memiliki bermacam alat berat, alat pompa air, mobil dam truk untuk mendukung penyelesaian berbagai masalah yang ada.

“Saat ini kami mempuyai delapan Excavator, mobil dam truk dua, dan mobil pompa air mobil satu unit,” jelasnya.

    Nimbrot menjelaskan kalau sebelumnya BWS membiayai pihak ketiga untuk menyelesaikan berbagai proyek, tapi kini BWS bisa mengerkan sendiri demi mengurangi biaya. Tak hanya di Kota Jayapura BWS juga melakukan berbagai kegiatan dibeberapa daerah di wilayah papua seperti Kabupaten Jayapura, Kabupaten Kerom dan di wilayah lainnya.

    Pada tahun ini BWS telah melakukan pengerokan di kali Acai bulan Januari lalu dan terbaru BWS juga sementara melakukan pembersihan di kali Siborgo dekat pasar youtefa, Rabu (20/3).

“Kalau di Kali Acai Sebenarnya sudah selesai tapi kemarin ada permintaan dari ibu kepala dinas lingkungan hidup,  sebenarnya bukan tugas kami tapi karna ada permintaan dari pemerintah Kota Jayapura kami coba bantu,”ujarnya.

   BWS berupaya bertahap untuk perbaikan sungai di Entrop temasuk sungai yang ada di Jayapura Utara di dok tujuh.  Nimbrot mengaku Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Acai merupakan kali terbesar di Kota Jayapura.

“Kali Acai paling besar dan paling panjang di Kota Jayapura makanya kalau terjadi banjir kota     raja menjadi terparah kena banjir,”  jelasnya.

Ia mengungkapkan alasan BWS kesulitan dalam melaksanakan perkerjaan dikarenakan kanan kiri sungai padat dengan perumahan.Nimbrot mengaku yang masih bisa dikerjakan dengan leluasa itu kali Acai dikarenakan samping kiri-kanan sungai ada jalan infeksinya sementara di tempat yang lain hanya tempat tertentunya saja yang bisa masukan alat berat.

“Agak rumit juga kadang-kadang kalau ada pipa-pipa air melintang di sungai juga menghalangi alat berat untuk berkerja,” jelas Nimbrot.

Ia mencontohkan sungai yang di Entrop terlalu banyak pipa air dan alat berat juga susah masukmasuk untuk bekerja.

“Di Entrop itu susah ditangani karena didalam sungai itu pipa air banyak jadi alat berat pun masuk akan susah,  sebenarnya bukan karena tidak di tangani, tapi karena sulit ditangani,” bebernya.

   Ia pun menyampaikan pemerintah kota bisa menertibkan, berdasarkan aturan pemerintah bahwa sepadan sungai itu bebas dari perumahan. (cr-278/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version