Site icon Cenderawasih Pos

Dampak Lingkungan RS UPT Vertikal Diklaim Sudah Dikaji Matang

Bangunan Gedung Rumah Sakit   UPT Vertikal Papua yagn berlokasi di bagian belakang Uncen Bawah Abepura, yang hingga kini masih dalam proses pengerjaan. (foto:Karel/Cepos)

Dasar Pondasi  Ditimbun 2 Meter Agar Tidak Tergenang Lagi

JAYAPURA-Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal yang dibangun di daerah resapan belakang Kampus Uncen Bawah Abepura, dikhawatirkan akan memberikan dampak lingkungan baik banjir maupun dampak limbah dari rumah sakit bagi warga yang bermukim di sekitarnya.    

    Namun  Pengawas Proyek Pembangunan RS UPT Vertikal Papua Yusi Maryanto, menegaskan bawha terkait dampak lingkungan dari pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua yang dibangun di Kawasan Uncen Jayapura telah lewat pertimbangan secara matang oleh pihak pengelola rumah sakit tersebut.

  Dimana sebelum proyek pembangunan gedung rumah sakit itu dikerjakan, terlebih dahulu Konsultan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dari PT Artama Interkonsultindo melakukan analisis terkait kondisi lingkungan, baik pada lokasi pembangunan gedung rumah sakit maupun lingkungan sekitar di luar area rumah sakit.

  Dari hasil analisis Konsultan Amdal, sejak 50 tahun silam, curah hujan paling tinggi di Kota Jayapura terjadi pada tahun 2019 lalu. Dimana ketika itu, luapan banjir juga merendam bagian pondasi dasar bangunan rumah sakit ini..

  Dari  analisis itu, maka hal utama yang mereka lakukan saat membangun kembali gedung rumah sakit tersebut dengan melakukan penimbunan pada bagian dasar setinggi 2 meter dari dasar bangunan lama.

  “Gedung rumah sakit inikan bangunan lama, dulunya pondasi dasarnya agar rendah, namun sekarang kita melakukan peninggian dengan menimbun tanah setinggi 2 meter,” jelasnya Jumat (19/1).

  Selain itu dari analisis yang lain, dampak terjadinya banjir wilayah tersebut karena aliran air dari sungai Padang Bulan dan Organda membawa sedimen, sehingga terjadinya endapan.

  Oleh sebab itu dalam proses pembangunan gedung rumah sakit tersebut, nantinya akan dilakukan reklamasi, baik di titik temu antara sungai Padang Bulan dan Organda termasuk di area rumah sakit.

  “Nanti akan dilakukan dua kali reklamasi, pertama di titik temu sungai Padang Bulan dan Organda, tapi juga di belakang area rumah sakit, tujuannya untuk  menyaring sedimen,” terangnya.

  Selain itu akan dilakukan pelebaran aliran sungai yang ada di belakang area rumah sakit sehingga aliran air ke hilir akan semakin lebar. “Jadi nantinya kita pasang jaring penahan sampah, tapi terkait hal ini akan dilakukan bersama PUPR,” ujarnya.

  Sementara itu untuk limbah rumah sakit akan dibangun instalasi pengelolahan limbah di area rumah sakit.”Untuk limbah rumah sakit, akan kita bangun IPAL namanya, bahkan ada juga limbah cair untuk laundry,” ungkapnya.

  “Pada prinsipnya terkait dampak lingkungan dari pembangunan rumah sakit ini sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan secara matang,” tegasnya.

   Di tempat yang sama Penjabat Pembuat Komitment (PPK) Pembangunan RS UPT Vertikal Papua, Renold Markus Mofu mengatakan terkait dampak lingkungan dari pembangunan rumah sakit UPT Vertikal telah dipertimbangkan oleh Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, melalui pihak pengelola. Dimana pembangunan rumah sakit tersebut merujuk pada hasil analisis dari Tim Amdal.

  “Jadi bangunan rumah sakit ini dibangun atas hasil riset Tim Amdal, jadi tidak perlu ragu akan dampaknya,” kata Renold.

  Terlepas daripada itu, ia pun mengharapkan agar masyarakat di Kota Jayapura terutama yang ada di daerah Abepura untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan. Sebab dampak terjadinya banjir ini karena endapan sedimen dan  limbah rumah tangga.

  “Jika itu bisa kita jaga, maka persoalan banjir ini akan hilang, karena itu yang paling rentan terjadi di Abepura ini,” ujarnya. (rel/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version