Site icon Cenderawasih Pos

Minimnya Pengawasan, Penataan Pasar Jadi Amburadul

Lapak para pedagangn/penjual Pinang di Pasar Youtefa yang kini terus merambah sampai di Mata Jalan Raya. (foto:Karel/Cepos)

JAYAPURA-Semakin hari penjual pinang yang berada di luar, tepatnya di depan pintu masuk Pasar Youtefa Abepura tampaknya semakin merebak. Pasalnya jika selama ini hanya berada tepat di depan pintu gerbang masuk pasar, namun pantauan Cenderawasih Pos, Jumat (17/11) kemarin jutru semakin melebar sampai ke mata jalan raya.

  Kondisi ini tentunya akan menimbulkan kemacetan, tapi juga penataan pasar yang semakin terlihat amburadul. Jika tidak segera diatasi, maka perkembangan penjual pinang tersebut tentu akan semakin meluas ke area pinggir jalan baru. Bahkan memungkinkan di sepanjang jalan baru dekat area pasar akan diisi oleh penjual pinang.

  Berbagai keluhan disampaikan masyarakat, bahkan keluhan itupun sering kali diangkat oleh media, namun nampaknya Pemkot Jayapura melalui instansi terkait belum memberikan penindakan.

  Seperti yang diungkapkan Kristo (42), salah satu penjungung di Pasar Youtefa Abepura, ia  mengaku resah dengan kondisi tersebut hanya saja menurutnya yang berhak untuk mengurusi permasalahan tersebut hanyalah pemerintah.

  “Kami masyarakat memang merasa resah dengan kondisi penjual pinang ini, tapi kami tidak mungkin marah mereka (Penjual pinang red), karena kami tidak punya kapasitas,” ujarnya.

  Menurutnya yang layak untuk menyelesaikkan persoalan penataan pasar hanyalah pemerintah.

“Tapi pemerintah di Kota Jayapura ini, pura pura tutup mata dengan kondisi pasar tradisional di Kota Jayapura,” tuturnya.

  Sebab, lanjut Kristo, persoalan semacam itu bukan hanya di Pasar Youtefa, tapi juga pasar   lainnya di Kota Jayapura, yang menurutnya pengawasan pemerintah dianggap masih sangat lemah.

  Bukan hanya di Pasar Youtefa, tapi juga pasar lain, seperti di Pasar Otonom Kotaraja, para  pedagang berjualan sampai di mata jalan, selain itu di Pasar Hamadi juga, sampai di mata jalan. “Hampir semua pasar di Kota Jayapura penataanya sangat amburadul,” bebernya.

   Diapun mengatakan langkah tepat untuk menyelesaikan penataan pasar di Kota Jayapura hanya pemerintah, sebagai pemangku kebijakan. Namun sayangnya yang terjadi pemerintah saat ini justru memilih diam.

  “Tidak tau juga kenapa pemerintah tidak tegas, nanti tugas media yang tanyakan, karena harusnya mereka tegas, sebab itu tugas mereka,” tandasnya.

  Sementara itu menurut salah satu penjual pinang yang ditemui Cendrawasih Pos yang namanya enggan dikorankan, mereka berjual di luar area pasar atas seizin pemilik lahan. “Kami bayar kepada pemilik lahan, setiap bulan kami ditagih,” tutur penjual pinang tersebut.

  Sementara alasan mereka berjualan di luar area pasar, karena sebagian besar penjual pinang di Pasar Youtefa hanya sebagai pemasok. “Kami tidak jual eceran, makanya kami hanya jual di luar itupun setiap sore saja,” tuturnya.

Kalaupun lanjutnya tidak diizinkan untuk berjualan di luar area pasar, maka pemrintah harus mencarikan solusi, khususnya lokasi bagi penjual pinang tersebut.

  “Jangan juga di bagian dalam, karena kami ini hanya pemasok, mungkin kalau penjual eceran bisa saja jualan area bagian dalam Pasar Youtefa,” tuturnya. (rel/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version