Site icon Cenderawasih Pos

Vaksinasi PIN Polio di Papua Masih Rendah

Kab. Biak dan Sarmi Tertinggi, Mamberamo Raya dan Kota Jayapura Paling Rendah

JAYAPURA-Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Elia Tabuni, mengatakan capaian vaksinasi PIN Polio Dosis 1 di Papua masih rendah yaitu 54,0 Persen.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Elia Tabuni

Meski demikian namun dari seluruh Kabupaten/Kota pihaknya memberikan apresiasi kepada Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Sarmi, karena kedua daerah ini berhasil mendorong masuk dalam zona hijau dan kuning.

“Kabupaten Biak Numfor, capaiannya sudah 93,0 kemudian Kabupaten Sarmi 75,3 persen, kami sangat apresiasi dengan kerja keras mereka,” ujarnya, Selasa (9/7).

Sementara itu Kabupaten dengan capaian vaksinasi terendah ada di Kota Jayapura dan Kabupaten Mamberamo Raya. “Kota Jayapura baru mencapai 38,5 persen sementara Mamberamo Raya 30,5 persen,” ungkapnya.

Kata Elia lembahnya capaian vaksinasi di Papua, terjadi karena tidak adanya upaya yang serius dari masing masing Kabupaten/Kota. Bahkan dari laporan yang masuk, kadang kala ada daerah yang tidak melakukan sasaran vaksinasi setiap harinya.

“Kalau dilihat dari capaian ini sepertinya Kabupaten/Kota ini masih menganggap  PIN Polio ini virus biasa, padahal kasus ini ada dalam zona merah dengan status Kasus Luas Biasa (KLB),” kata Elli.

Adapun vaksinasi PIN Polio ini bertujuan, untuk mencegah masuknya virus polio pada tubuh manusia, terlbih khusus pada anak usia 0-7 tahun. Sebab bila sampai terdeteksi, maka akan mengancam jaminan hidup

Karena virus Polio, merupakan Virus yang mematikan, dengan penyebaran yang sangat cepat. Kemjdian hingga saat ini WHO dunia belum dapat menemukan obat untuk menyembuhkam virus tersebut. Sehingga langkan yang didorong setiap anak usia 0-7 tahun diwajibkan vaksinasi PIN Polio.

Cara kerja virus ini cukup ganas, jika seorang anak terdeteksi, dampaknya tidak langsung terasa, misalnya dia kena di usia 7 tahun, nanti baru akan terasa diusia 30 an keatas, itupun efeknya bisa lumpuh dan mati, karena cara kerja virus ini menyasar organ tubuh manusia,” jelas Elia.

Diapun mengatakan virus Polio ini pernah terjadi di Afrika dan Amerika, serta beberapa negara di bagian eropa, akibatnya negara itu lumpuh total. Hal itu terjadi karena penyebaran virus ini sangat cepat. “Penyebarannya seprti virus covid 19, sangat cepat sekali,” katanya.

Lebih lanjut Papua rentan terjadi virus tersebut, hal itu dipengaruhi kondisi geografis. Kemudian kondisi lingkungan yang tidak bersih, karena penyebaran virus polio bisa melalui makanan, ataupun media tertentu.

“Jika kita tidak antisipasi dari sekarang, maka sama halnya kita menghancurkan generasi emas kita di Papua,” tuturnya

Langkah yang akan didorong, pihaknya akan terus melakukan advokasi dengan lintas sektor, sehingga semua pihak dapat mengambil peran menekan penyebaran virus Polio di Papua.

“Kami juga mengharapkan adanya dukungan masyarakat, sehingga capaian vaksinasi kita di Papua dapat mencapai target yang ditentukan,” harapnya.

Berikut capaian PIN Polio Dosis 1 di setiap kabupaten/kota di Papua bervariasi. Kabupaten Biak Numfor total Sasaran jumlah diimunisasi dosis 1 sebesar 93,0 persen. Kabupaten Sarmi 77,5 persen.

Kabupaten Keerom baru mencapai 63,2 persen, kemudian Kabupaten Supiori 56,3 persen. Kepulauan Yapen 53,3 persen, Kabupaten Jayapura 52,9 persen. Kabupaten Waropen 49,7 persen, Kota Jayapura 38,5 persen dan Mamberamo Raya 30,5 persen. (rel/wen)

Capaian PIN Polio Putaran 1

1. Kabupaten Biak Numfor 93,0 persen

2. Kabupaten Sarmi 77,5 persen.

3. Kabupaten Keerom 63,2 persen

4. Kabupaten Supiori 56,3 persen.

5. Kepulauan Yapen 53,3 persen

6. Kabupaten Jayapura 52,9 persen

7. Kabupaten Waropen 49,7 persen

8. Kota Jayapura 38,5 persen

9. Mamberamo Raya 30,5 persen.

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version