Site icon Cenderawasih Pos

Museum Noken Harusnya Punya Nilai Lebih

NOKEN_Seorang mama-mama tengah merajut Noken. Peringatan hari Noken diharapkan bisa mendorong pelestarian Noken yang telah telah diakui sebagai Warisan Budaya tak Benda oleh Unesco. (Dok/Cepos)

JAYAPURA – Ketua Kelompok Khusus DPR Papua, John Gobai melihat moment hari noken pada 4 Desember 2023 kemarin sepatutnya bisa memberi pesan lebih terhadap warisan budaya tak benda yang telah diakui Unesco.

   Pemerintah Papua sepatutnya melihat ini dengan menyiapkan sebuah momentum yang  lebih membanggakan. Termasuk keberadaan museum noken yang berada di Taman Budaya Expo Waena. John menjelaskan bahwa penggagas dan orang yang mendaftarkan noken Papua sebagai warisan budaya tak benda ke Unesco adalah Titus Pekei.

Museum Noken dibangun hingga selesai pada tahun 2013 dengan dana pembangunan museum noken bersumber dari APBN yang dianggarkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

  Lalu peletakan batu pertama dilakukan Mendikbud M. Nuh di Jayapura pada Rabu, 10 April 2013. “Saya beberapa kali ke museum ini dan berharap pihak eksekutif baik di Papua hingga tingkat Kementrian bisa memfungsikan museum tersebut sebagai ikon daerah yang bernilai budaya tinggi,” kata Gobai Selasa (5/12).

Ia juga mendengar jika museum noken ini telah dihibahkan kementerian terkait kepada Pemprov Papua. “Setelah dilimpahkan ke pemerintah daerah, pemerintah daerah mesti segera mengambil langkah agar museum itu difungsikan dan lebih diaktifkan,” jelasnya.

   Dikatakan ketika itu dirinya berharap Pemprov Papua membentuk UPTD Noken agar museum noken dapat digunakan sebgai lokasi pameran, tempat menjual noken oleh mama-mama, juga tempat orang latihan membuat noken. Dan saat ini dibentuk UPTD Museum Noken Papua di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua.

  “Hanya harapannya ke depan, museum noken menjadi sebuah ikon wisata di Kota Jayapura bersama Taman Budaya eks Expo Waena sebagai taman budaya Papua. Anak – anak sekolah harus lebih sering diajak ke museum ini karena memiliki nilai edukasi yang baik,” imbuhnya.

John berpikir bila museum tersebut lebih dimaksimalkan oleh  pihak sekolah ketika ada pembelajaran di luar sekolah sehingga ini benar- benar memberi informasi yang mengedukasi bagi generasi muda. “Semoga ini bisa direalisasikan. Kasihan kalau hari noken yang berbentuk ucapan – ucapan di media social,” tutupnya. (ade/tri)

Exit mobile version