Site icon Cenderawasih Pos

Harus Kenali Karakter dan Petakan Permasalahan

Wali Kota Jayapura Christian Sohilait mengenakan kartu kepada perwakilan peserta KKN Universitas Cenderawasih di kantor Wali Kota Jayapura, Jumat,(2/8) kemarin. (foto:Mboik Cepos)

JAYAPURA– Ratusan mahasiswa  Universitas Cenderawasih siap melaksanakan program mata kuliah kerja nyata (KKN) di 5 kampung di Kota Jayapura, selama 3 bulan ke depan.

Sebagai tanda dimulainya KKN pihak kampus telah melaksanakan kegiatan penyerahan ratusan mahasiswa ini kepada pemerintah kota Jayapura untuk melaksanakan kegiatan itu.

PJ Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait, meminta para mahasiswa yang melaksanakan KKN supaya dapat menjaga nama baik Universitas dan jurusan termasuk diri sendiri sebagai mahasiswa.

“Jadi kalau kamu bikin baik akan dikenang seumur hidup,  kalau kamu bikin tidak baik juga akan dikenang seumur hidup,”kata Christian Sohilait dalam sambutannya, Jumat (2/8) kemarin.

Karena itu dia juga berpesan ketika para mahasiswa ini mulai melaksanakan program kegiatan KKN  di kampung, yang pertama yang dilakukan harus mempelajari dinamika karakter masyarakat di kampung-kampung.

“Pelajari mereka punya gaya hidup,  misalnya masyarakat rajin sekali kita bangun jam 05.00 WIT mereka sudah tidak ada di kampung berarti kita harus ke bangun jam 04.00 WIT,”katanya menyemangati mahasiswa KKN tersebut.

Selanjutnya baru mempelajari kebutuhan-kebutuhan apa saja yang ada di kampung itu.  Sehingga bisa diterjemahkan melalui program dan kegiatan selama KKN itu.

Misalnya di pemerintahan kampung melihat apa saja yang menjadi kendala di pemerintahan kampung bisa dibantu, misalnya surat-menyurat dan lain sebagainya.  Tentunya mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu itu bisa memaksimalkan program kegiatan mereka disesuaikan dengan keahlian mereka.

“Misalnya ada keran air yang bocor kita bisa bikin baik, bukan bikin yang baru tetapi kita maksimalkan yang ada dulu,” ujarnya.

Setelah dilihat persoalan-persoalan yang urgent  barulah mahasiswa boleh duduk dan menyusun program-program strategis apa yang harus dilakukan lebih dulu. Ada dua cara yang bisa dilakukan, pertama bisa dilakukan secara mandiri bersama internal teman-teman KKN,  yang kedua bisa melalui pemerintah mulai dari pemerintah Kampung dan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung.

“Yang mereka tidak bisa baru lempar ke saya dan kita bisa bikin sesuatu. Kalau hanya semen satu sak, jangan datang ke walikota, itu bisa diselesaikan oleh kepala kampung,” katanya.

Di akhir sambutannya dia juga meminta para kepala kampung yang menerima mahasiswa dari Universitas Cenderawasih itu perlu memberikan perhatian dan suport selama mahasiswa KKN ini melaksanakan kegiatan di kampung.

“Saya minta kepada kepala DPMK, kepala kampung supaya suport merekalah, jangan biarkan mereka lapar dan kedinginan di sana,” tambahnya.

Adapun kampung-kampung yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan KKN ujian tahun 2024 ini,  Kampung Kayu Batu, Kampung Skouw Yambe, Kampung Koya Tengah, Kampung Yoka dan Kampung Nafri. (roy/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version