Site icon Cenderawasih Pos

Mulai Resah, Pemalangan RSUD Abepura Diminta Segera Diselesaikan

Pintu Utama Masuk RSUD Abepura yang masih dipalang hingga Kamis (2/11) kemarin. (foto: Karel/Cepos)

JAYAPURA-Selama tiga hari, sejak Selasa-Kamis (2/11) kemarin Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura masih dipalang oleh Suku Merahabia mengklaim bahwa lahan RSUD Abepura belum dibayar lunas oleh pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini RSUD Abepura.

   Akibat adanya pemalangan tersebut menjadi kendala pagi keluarga pasien untuk membesuk keluarganya yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit ini.

  Salah satu keluarga pasien yang namanya enggan dikorankan mengaku resah dengan kondisi RSUD Abepura tersebut. Pasalnya semenjak adanya pemalangan tersebut mereka kerepotan untuk membesuk keluarganya yang sedang dirawat di RSUD Abepura.

  “Kami mau antar makan saja seperti pencuri, harus diam-diam masuk lewat jalur sempit, yang ada di bagian depan RS, bagaimana keluarga kami mau sehat kalau kondisinya seperti ini,” tegas keluarga pasien tersebut kepada Cendrawasih Pos.

  Bahkan kondisi itu mereka rasakan sejak hari pertama pemalangan terjadi, lebih parahnya lagi di hari pertama pemalangan, mereka sampai tidak bisa masuk ke dalam ruangan RSUD Abepura lantaran takut adanya pihak yang mencegat.

  “Kalau sampai keluarga kami mati, maka pihak RSUD Abepura, harus bertanggungjawab,” tegasnya.

  Untuk itu, diapun meminta agar pihak RSUD Abepura, segera menyelesaikan persoalan yang ada. Sebab akibat adanya pemalangan tersebut, masyarakat tak bisa  mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal.

  “Kenapa kami masyarakat yang menjadi korban atas persolaan ini, kalau memang belum lunas segera dibayar lunas, harus ada ketegasan dari pihak RSUD Abepura, jangan sampai kami masyarakat yang jadi korban,” tandasnya.

  Sebelumnya Rabu (1/11) lalu Direktur RSUD Abepura Daisy Urbinas mengaku bahwa pihaknya telah berkoodinasi dengan pemerintah Provinsi, membahas penyelesaian masalah tersebut. Bahkan Daisy mengaku,  Kamis (2/11) kemarin akan bertemu dengan pihak Suku Merahabia, untuk membahas perosalan yang ada.

  Pengakuan itu disampaikan oleh Direktur RSUD Abepura kepada Cendrawasih pos melalui sambungan telepon. Tapi sayang, sampai Kamis kemarin pemalangan masih terus berlangsung.

Cendrawasih Pos pun mencoba menghubungi Direktur RSUD Abepura untuk mengkonrfimasi terkait penyelesaian dari perosalan pemalangan tersebut namun, tidak adanya respon dari pihak RSUD Abepura. Bahkan pesan whastapp yang dikrim oleh Cendrawasih Pos pun, Kamis sore kemarin belum juga mendapat jawaban.

  Sementara dari pihak aparat keamanan, sepertinya juga tidak berani membongkar paksa pemalangan yang membuat aktifitas pelayanan di rumah sakit ini terganggu. Kapolsek Abepura AKP Soeparmanto mengaku tidak berwenang membongkar pemalangan yang ada, selain nengontrol situasi yang ada.

  “Kami cukup mengawasi dan mengamankan saja. Karena masalah ini ranah pemerintah dan masyarakat adat,” kata Kapolsek Abepura melalui pesan Whastapp kepada Cenderawasih Pos, Kamis (2/11). (rel/tri)

Exit mobile version