Site icon Cenderawasih Pos

Tetap Optimis, Meski Sepi Peminat

SMAN 7 Kota Jayaoura yang berada di Distrik Heram hingga kini masih kekurangan murid. Dari 120 siswa yang ditargetkan, hingga kini SMAN 7 baru 80 siswa yang mendaftar. Sementara SMA 45 yang berada di Entrop Distrik Japsel baru ada 14 orang. (foto: jimi/cepos)

SMAN 7 Baru Punya 80 Siswa, SMA 45 Baru Punya 14 Siswa

JAYAPURA – Proses Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Jayapura telah selesai. Beberapa sekolah telah mulai mempersiapkan diri untuk melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPPLS) sementara beberapa sekolah lainnya membutuhkan murid.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, Senin (1/7) beberapa sekolah yang masih terkendala dengan jumlah peserta didik. Hal itu  disebabkan beberapa faktor, antara lain,  sekolah bersangkutan masih belum dikenali masyarakat, lokasi, akses masuk sekolah, faktor keamanan dan masih banyak lainnya.

Kondisi itu dirasakan sekolah berikut ini yakni SMAN 7 Jayapura di Distrik Heram dan SMA 45 Jayapura di Distrik Japsel. Kedua sekolah tersebut masih membuka pendaftaran bagi perserta didik baru yang mau dan ingin melanjutkan sekolah di jenjang SMA.

Kepala SMAN 7 Parjan,S.Pd, M.Pd mengatakan semuanya butuh proses, pasti ada solusi, tidak semerta-merta langsung banyak. Sama halnya Manusia, tidak langsung tua atau dewasa pasti butuh proses yang harus membutuhkan waktu.

“SMAN 7 Jayapura ini, lahir baru, mulai operasionalnya ini mulai tahun ajaran baru 2024/2025 sehingga kita masih membutuhkan banyak waktu untuk memajukan sekolah ini kedepannya,”kata Parjan kepada Cenderawasih Pos, Senin (1/7).  Dia menjelaskan bahwa sekola itu sebelum merupakan gabungan dari dua sekolah diantara SMA PGRI dan SMA Kopri. Jadi dari sisi pengajar atau guru serta sarana-prasarana (Sapras) sekolah tersebut telah memenuhi dan bisa menjawab semua kebutuhan siswa.

Ia mengaku dari sisi Sapras pihaknya masih membutuhkan bantuan dari pemerintah karena beberapa alat penunjang pembelajaran di sekolah itu masi sangat kurang dari sisi fasilitas penunjang pembelajaran maupun dana. Parjan meyakinkan setelah sekolah itu di negerikan maka diharapkan bantuan dari pemerintah.

Sementara itu, untuk pemrogram SMAN 7 Jayapura kedepan itu tentunya mengadopsi program dari sekolah sebelum, yakni SMA PGRI dan SMA Kopri. Program terbaik dari kedua sekolah itu akan dilanjutkan, ditingkatkan dan di kembangkan oleh SMAN 7 Jayapura.

Hingga saat ini kata Dia, PPDB yang telah daftar disekolah itu telah mencapai 80 lebih Siswa, dari target yang di tentukan sekolah sebanyak 120 Siswa, dengan jumlah ruangan belajar yang tersedia berjumlah empat (4) kelas. Angka tersebut kata Parjan kemungkinan bertambah hingga MPLS berlangsung.

Ia mengajak Bapak/Ibu yang menginginkan anaknya dan anak-anak yang tidak sempat terima di sekolah lain untuk bisa bergabung dengan SMAN 7 Jayapura. Karena menurutnya semua guru atau sekolah itu sama saja dengan background yang sama, dibekali pendidikan yang sama, bahakan tujuannya juga sama yakni menjadikan anak didiknya pintar, cerdas dan menjadikan orang sukses dikemudian hari.

Di tempat yang berbeda, SMA 45 Jayapura yang berada di Entrop Distrik Japsel juga mengalami kendala yang cukup serius dalam penerimaan perserta didik baru. Diketahui sekolah ini membuka pendaftaran murid baru sejak, Rabu (19/6) kemarin dan penutupan pada, Rabu (10/7) mendatang.

Hingga, Senin (1/7) jumlah PPDB yang terdaftar berjumlah 14 orang, jumlah itu merupakan gabungan dari jumlah siswa yang pindah ke sekolah itu. Diketahui siswa yang pindah ke sekolah tersebut sebanyak 6 orang dan murid baru yang mengambil formulir di sekolah hanya berjumlah 8 orang siswa.

Hal itu disampaikan Theresia, panitia penerimaan siswa baru di SMA 45 Jayapura. Disampaikannya bawah target pihaknya untuk PPDB tahun pelajaran 2024/2025 sebanyak 20 siswa. Tetapi kata Theresia, kuota yang dibutuhkan untuk pendaftaran berjumlah 60 Siswa, jumlah itu juga yang dilaporkan pihaknya ke dinas pendidikan.

Disampaikan Theresia ada banyak kendala yang dihadapi pihaknya disekolah tersebut, sehingga bisa menimbulkan tidak ketertarikan Siswa terhadap sekola itu. Berikut merupakan yang menjadi kendala adalah fasilitas di sekolah kurang memadai, gedung sekolah, dan beberapa saranah-prasarana lainnya.

Lanjut Theresia, disekolah tersebut memiliki lima ruangan belajar dan satu diantara ruangan belajar itu memiliki dua kelas didalamnya. Sementara itu jumlah guru di SMA 45 itu sebanyak 11 orang diantaranya 2 ASN dan 1 P3K selebihnya honorer.

Ia mengaku saat ini pihaknya telah mengajukan bantuan ke pemerintah untuk pembangunan gedung baru sekolah tersebut. “Kita juga lagi ajukan bantuan untuk pembangunan gedung kembali karena banyak yang sudah rusak yang harus di perbaiki,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (1/7).(kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version