JAYAPURA-Prediksi musim hujan untuk wilayah di luar Kota Jayapura akan terjadi sekitar bulan Oktober-November. Sementara di Kota Jayapura tidak mengenal musim dan lebih dominan terjadi musim hujan sepanjang tahun. Sehingga hal ini juga tidak terlalu berpengaruh dengan dampak kekeringan global atau cuaca El Nino.
“Puncak musim hujan diperkirakan di bulan Februari,” kata Sulaiman, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jayapura, Senin (30/10)
Dia menjelaskan, terkait dengan kondisi cuaca saat ini yang kadang hujan dan kadang panas, kata dia merupakan hal yang rutin dan juga polanya memang seperti itu, namun kadang ada jedanya dan ada hujannya.
Hal ini dikarenakan, faktor geologisnya kawasan kota Jayapura dan sekitarnya yang berbukit-bukit, kemudian juga ada lembah. Kemudian banyak juga vegetasi sehingga lebih cenderung bisa menyediakan uap air yang berpotensi menjadi awan hujan.
“Jadi sumbernya itu tidak hanya dari laut, tetapi juga faktor geografisnya sendiri. Jadi itulah yang menyebabkan pola musim cuaca di Kota Jayapura dan sekitarnya, kemampuan menyediakan awan hujan sepanjang tahun. Berbeda dengan di bagian Selatan yang tidak memiliki gunung atau bukit, itu menyulitkan pembentukan awan hujan. Jadi di selatan itu hanya mengandalkan kondisi dari laut atau faktor eksternal di lokasi tersebut,” jelasnya.
Sehingga ketika terjadi El Nino, wilayah-wilayah terpengaruh. Pada daerah yang tidak memiliki bukit atau daerah pegunungan itu memang sangat membutuhkan Asupan udara basa untuk membentuk awan hujan.
Sementara itu, kondisi cuaca seperti yang terjadi sekarang ini khusus di sekitar wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya dimana kadang hujan dan kadang jeda, berdasarkan Prakiraan yang terjadi saat ini potensi untuk menyebabkan banjir sangat minim. Potensi itu biasanya sangat dimungkinkan terjadi di puncak musim hujan mulai dari Januari Februari.
Kemudian mengenai ada tidaknya kemungkinan terjadinya panas ekstrem di sekitar wilayah Kota Jayapura ke depan, menurutnya sangat kecil kemungkinannya bisa terjadi. Sejauh ini kisarannya cauaca panas ada di 32 sampai 34 derajat Celcius. “Itu karena kita terlindungi oleh tingginya penguapan dari laut,” bebernya. (roy/tri)